Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Berpikirlah Sebelum Bertindak Iseng yang Membahayakan Jiwa

28 Agustus 2022   07:10 Diperbarui: 28 Agustus 2022   07:16 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu tentu masih ingat, prank ulang tahun yang dilakukan oleh anak SD kepada temannya ini berujung kematian. Bahkan, dalam kegiatan itu, guru juga ikut memainkan peran. Miris bukan, tujuan yang baik, yakni sebagai bukti kasih sayang merayakan ulang tahun teman yang disayang, bila tindakannya tidak dengan cara yang baik, akan berdampak tidak baik pula.

Anak yang berulangtahun dikenal sebagai anak yang jujur, rajin, dan disiplin. Saking baiknya anak tersebut, dia bahkan belum pernah melakukan hal-hal yang melanggar peraturan sekolah.

Tepat di hari ulang tahunnya, anak tersebut diprank dengan fitnah, bahwa dia dituduh mencuri uang salahsatu temannya. Dengan cara yang dari salahsatu teman tersebut dimasukkan ke dalam tas anak yang berulangtahun. 

Prank ini sangat mengejutkan dan melukai jiwa anak tersebut. Ia merasa harga dirinya hancur, ia merasa hidupnya tidak berarti lagi. Karena, kini ia sudah dicap mencuri milik orang lain. Padahal, jangankan mencuri milik orang lain, melanggar peraturan sekolah saja dia tidak pernah.

Meskipun, guru-guru, orang tua, dan teman-temannya sudah menjelaskan bahwa tuduhan tersebut adalah prank ulang tahun. Tetap saja anak tersebut, mentalnya sudah kena. Dia yang awalnya adalah anak cerdas dan periang berubah menjadi pemurung dan menutup diri. Ia juga tidak mau sekolah. Beberapa bulan setelah kejadian tersebut, si anak dikabarkan meninggal karena depresi.

Wah, begitu dahsyat ya efek dari melakukan tindakan iseng tanpa dibarengi berpikir secara matang. Dengan demikian, dari mulai sekarang, hati-hati, ya jangan mudah terhasut ide orang lain. Baik berupa tantangan, permainan iseng, maupun prank-prank tidak berguna.

Mulailah belajar untuk berfikir secara matang sebelum bertindak. Jadilah anak muda yang bertindak secara bijak dan dewasa, selalu berpikir visioner, apa yang akan terjadi kalau saya melakukan ini.

Salam menjadi dewasa (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun