Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mampu Mengendalikan Teknologi dengan Empat Kompetensi Milenial

25 Agustus 2022   12:11 Diperbarui: 26 Agustus 2022   12:07 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Robot T-HR3 (Toyota Humanoid Robot) memperagakan responsnya atas gerak manusia di Tokyo Motor Show 2019.(Kompas.com/Wisnu Nugroho)

Dunia yang kita tinggali saat ini sudah semakin tua. Tanda-tanda bahwa bumi ini bertambah senior usianya, mulai dapat kita lihat dengan kasat mata.

Dari mulai kondisi alam yang rusak, tidak menentunya perubahan musim, bencana alam di mana-mana, timbulnya penyakit dan virus yang terus bermutasi, hingga kemajuan teknologi yang tidak terkendali.

Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa kehidupan manusia saat ini sudah diambil alih oleh teknologi. Sehingga, manusia menjadi sangat bergantung kepada teknologi, dan seakan-akan tidak bisa hidup tanpanya.

Dalam berbagai aspek kehidupan, secara bertahap tapi pasti, sudah mulai merambah ke arah digitalisasi di semua lini. Lihat saja di dalam gawai kita. Layar biru berukuran 7 inci ini, sudah mampu menggantikan banyak piranti yang dulu kita lakukan secara manual.

Umpama, transaksi perbankan, membayar segala jenis tagihan, investasi, bahkan proses belajar-mengajar, dan lain-lain.

Di negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman, Jepang, Korea, dan lain-lain. Teknologi bahkan sudah menggantikan semua aktivitas manusia 

Teknologi tersebut adalah artificial inteligent yang termanifestasi dalam mesin berteknologi canggih. Di mana kecerdasan dan kemampuan mesin ini hampir menyerupai manusia. 

Bahkan secara tenaga, mungkin dapat melebihi manusia. Karena, mesin tidak mengenal kata capek dan suka mengeluh seperti manusia. Mesin ini bernama robot.

Istilah robot mulai muncul secara perdana sekitar tahun 1920. Berasal dari kata 'robota' dalam bahasa Ceko artinya kerja paksa.

Jepang sebagai salah satu negara yang memiliki teknologi robot ini. Ternyata, menjadi salah satu pemain utama dalam industri ini. Mengutip dari Okezone com, sebanyak 56 persen suplai robot di dunia berasal dari Jepang.

Robot merupakan kumpulan seperangkat alat mekanik yang terbuat dari mesin berteknologi canggih. Robot bisa melakukan beraneka ragam tugas fisik yang biasa dikerjakan oleh manusia. Baik dengan pengawasan dan di bawah kontrol orang yang membuatnya. maupun menggunakan kendali yang diprogram.

Jika Jepang menganggap robot sebagai mesin yang sangat berguna. Karena, kehadiran mesin ini dapat membantu meringankan pekerjaan manusia. Menjadikan hidup lebih mudah, hemat energi, dan financial. 

Ilustrasi robot Sophia /Tribun jabar.com
Ilustrasi robot Sophia /Tribun jabar.com

Beda lagi dengan Amerika Serikat, negara adi daya ini justru memiliki anggapan bahwa kehadiran robot dan populasinya yang semakin bertambah dari hari ke hari, merupakan sebuah ancaman bagi keberlangsungan hidup manusia.

Mengingat, di masa depan bukan tidak mungkin populasi robot humanoid atau mirip manusia seperti yang sedang dikembangkan Jepang saat ini. Jumlahnya akan lebih banyak daripada populasi manusia.

Jika saat ini, kita bersaing mencari pekerjaan dengan sesama manusia. Maka, bisa saja di masa depan kita akan bersaing berebut pekerjaan dengan para robot.

Hal yang mengarah ke sana sudah mulai terlihat. Bagaimana masifnya Jepang melakukan otomatisasi untuk menciptakan robot-robot pekerja dalam membantu industri mereka.

Tidak hanya robot yang bekerja di pabrik-pabrik. Jepang juga mulai membuat robot yang menggantikan pekerjaan manusia yang beraktivitas dengan jiwa dan melibatkan perasaan.

Kita tahu, kini di Jepang ada robot yang berwujud seorang pendeta Buddha, tugas robot ini adalah memberikan ceramah keagamaan di kuil Kodai-ji di Kyoto. Robot pendeta ini bernama Mindar.

Tidak hanya itu, Jepang juga mulai menciptakan robot yang bertugas menjaga toko, robot pengasuh lansia, dan yang lebih ekstrim lagi. Kini, marak diciptakan robot-robot seks yang sudah mulai dipasarkan ke seluruh dunia.

Robot seks ini diciptakan untuk laki-laki dan perempuan. Dirancang untuk menimbulkan kenyamanan, dan memuaskan fantasi seks orang yang menggunakannya.

Namun, kita jangan merasa insecure dan khawatir berlebihan. Kita sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang Maha Sempurna. Tentu saja, keberadaan dan eksistensi kita akan lebih canggih dan unggul bila dibandingkan dengan robot yang diciptakan oleh manusia. 

Mengutip dari kompas.com, ada empat kompetensi yang harus dikuasai oleh manusia sebagai generasi yang hidup di zaman teknologi. Agar mampu menjadi pengendali bagi teknologi. Bukan sebaliknya, dikendalikan oleh teknologi.

Empat kompetensi ini diyakini tidak akan mampu dilakukan oleh robot secanggih apapun. 

Critical Thinking 

Kemampuan berpikir kritis merupakan cara berpikir yang terjadi pada otakanysia. Berguna untuk merespon tindakan yang dilakukan oleh orang lain kepada diri kita. Respon ini dilakukan dengan cara menganalisis fakta untuk membentuk penilaian. 

Contoh berpikir kritis seperti: membandingkan dan membedakan; membuat kategori; meneliti bagian-bagian kecil dan keseluruhan; menerangkan sebab; membuat urutan; menentukan sumber yang dipercayai dan membuat ramalan.

Pekerjaan yang berkaitan dengan berpikir kritis dan tidak bisa digantikan oleh teknologi adalah programmer, analis, badan politikus.

Colaboration 

Kolaborasi atau kita mengenalnya dengan sebutan kerja sama merupakan usaha, upaya, atau kegiatan yang dilakukan individu bersama kelompok secara kolektif, untuk mencapai sebuah tujuan demi kesuksesan bersama.

Kita harus mampu bekerja sama. Karena, di masa depan yang berhasil itu bukan lagi superman atau wonder woman yang berjuang membawa nama pribadi, melainkan super team, yakni individu yang mampu bekerja sama dengan orang lain.

Jenis pekerjaan yang mengutamakan keterampilan kolaborasi adalah HRD, manajer, dan pemimpin bagi perusahaan, lembaga, atau sebuah organisasi.

Skill Comunication 

Kemampuan dalam berkomunikasi adalah kompetensi yang wajib dimiliki setiap individu manusia, meliputi teknik komunikasi verbal, non-verbal, dan melalui media komunikasi secara epektif. 

Hal ini penting untuk mempertahankan keaktifan dalam bertanya, berinteraksi, dan kolaborasi dengan orang lain.

Manusia adalah homo socious, yakni makhluk yang butuh bersosialisasi. Artinya, manusia tidak akan bisa hidup tanpa orang lain. Kita akan saling membutuhkan secara satu sama lain. Baik sebagai individu, maupun kelompok.

Pekerjaan yang membutuhkan kemampuan komunikasi, seperti sales marketing, public relation, dan pengacara.

Creativity 

Kreativitas disebut juga daya cipta, karsa, dan karya, merupakan proses mental yang terjadi dalam diri seorang manusia. 

Proses ini melibatkan pemunculan gagasan atau ide, menemukan hubungan antara gagasan dan ide yang sudah ada.

Secara keilmuan, hasil daya cipta sangat dihargai, dianggap memiliki orisinalitas dan kepantasan.

Contoh kreativitas adalah menciptakan produk baru yang jarang digunakan banyak orang, menulis skenario film, cerita pendek, novel, puisi, artikel, buku, ilmu pengetahuan, menggambar, dan mencipta lagu Mengubah barang bekas menjadi barang berguna, dan lain-lain.

Pekerjaan yang berkaitan dengan daya kreatif dan imajinasi jelas tidak dapat digantikan oleh teknologi, seperti entertainment, content creator, musisi, dan seniman.

Itulah, empat kompetensi yang harus diajarkan dan wajib dikuasai oleh generasi muda saat ini. Agar mereka tampil menjadi pribadi yang tangguh. Tidak mudah dikalahkan oleh teknologi. Namun mampu mengendalikan teknologi puntuk dimanfaatkan bagi kepentingan dan keberlanjutan hidup manusia di bumi ini. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun