Apabila kita membaca sebuah buku, apapun itu jenis dari isi bukunya. Bisa fiksi berupa novel, cerita pendek, roman, puisi, teenlit, dan komik.Â
Jenis karya non-fiksi juga dapat dijadikan pilihan bacaan seperti buku pelajaran, kisah motivasi, resep masakan, buku-buku psikologi, antariksa, dan lain-lain.
Maka, kita perlu untuk menyimpan memori hasil membaca tersebut di otak kita.Â
Agar kegiatan membaca yang telah dilakukan tidak berakhir dengan sia-sia alias menguap begitu saja. Tanpa menyisakan manfaat yang dapat dipetik bagi kehidupan.
Oleh karena itu, perlu sebuah teknik untuk menyimpan hasil membaca tersebut dalam bentuk tulisan.
Hal itu penting, mengingat otak manusia tidak dapat menyimpan memori dalam jangka waktu lama. Sebuah ingatan tentang peristiwa apapun yang terjadi dalam hidup kita akan tersimpan di dasar pikiran sadar.
Ingatan tersebut akan tertutup oleh memori tentang peristiwa-peristiwa lain yang baru saja terjadi dalam kehidupan kita.
Butuh waktu lama, saat kita ingin membuka kembali memori yang sudah tersimpan di dasar pikiran sadar itu.
Kita manusia dibekali kondisi mudah lupa oleh Allah SWT,. Hal ini tidak buruk. Lupa akan memberikan dampak yang sangat berguna untuk menutupi perasaan sedih, trauma, jijik, ngeri, takut, dan lain-lainÂ
Bagaimana jadinya apabila kita selalu ingat kejadian apa saja yang telah kita alami. Umpama kesedihan yang mendalam karena ditinggalkan oleh orang tersayang; kesakitan karena mengalami kecelakaan; kesal karena ditipu atau dikhianati orang lain, dan seterusnya.