Maka, lupa dalam hal tersebut adalah sebuah anugerah agar kita bisa move on dan dapat melanjutkan hidup.
Namun, lupa ternyata berlaku untuk semua hal, ya. Tidak saja untuk peristiwa buruk dan tragis saja. Lupa juga akan melibas kenangan dan hal-hal yang indah dan bermanfaat seperti membaca.
Kita akan mudah melupakan apa saja yang sudah kita baca. Apa saja isinya, menceritakan tentang hal apa, dan apa hikmah yang dapat dipetik.Â
Apalagi, jika saat membaca kita hanya sampai pada tahap mengeja dan membaca ringkas saja. Tidak sampai kepada membaca dan mengambil makna.
Ada satu teknik yang bagus untuk dapat menyimpan memori dalam bentuk tulisan. Agar bila lupa kita dapat membacanya lagi. Tapi tidak harus membaca lagi bukunya secara keseluruhan. Kita tinggal membuka tulisan hasil review tersebut.
Nah, teknik ini disebut review. Maksudnya, setelah melakukan proses membaca, kita akan menulis isi bacaan tersebut dalam bentuk tulisan yang baru dan lebih singkat. Sebagai hasil pemahaman kita akan buku yang telah dibaca.
SMPN 1 Sumedang memiliki program 'Spektakuler' yang mewadahi program pembiasaan peserta didik yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Salah satu isi dari program ini adalah literasi atau membaca buku. Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin setiap hari Rabu.
Ada beragam bacaan yang dapat dipilih oleh peserta didik dari mulai bacaan digital yang dapat dibaca di android berupa buletin atau tulisan hasil karya guru.Â
Maupun buku non-digital berupa karya-karya fiksi dan non-fiksi.