Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Ibu dengan Tiga Anak Rentan Mengalami Stres, Begini Cara Mengatasinya

9 Agustus 2022   16:17 Diperbarui: 9 Agustus 2022   19:36 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal itu disebabkan karena mereka mengerjakan pekerjaan rumah, seperti mencuci pakaian, menyetrika, mengepel lantai, memasak untuk bekal pagi hari, dan lain-lain pada malam hari. 

Selain itu, pada malam hari setelah anak-anak dan suami tidur perempuan juga menyelesaikan tugas kantor mereka, berupa laporan dan lain-lain.

Kegiatan yang bersifat multitasking ini menyebabkan perempuan tidak dapat fokus, dan kurang waktu untuk tidur. Efeknya, perempuan akan mudah stres, emosi, kelelahan, dan mudah bertambah berat badan. Sebagai akibat dari aktivitas otak yang berat, hormon kortisol yang dilepaskan saat kurang tidur, dan perubahan hormon saat menstruasi, dan menopause.

Kedua, tuntutan dari dalam diri sendiri, untuk menjadi ibu yang sempurna. Bagaimana memenuhi target anak-anak yang sehat, gemuk, dan aktif. Hal ini menjadi pemicu stres yang lumayan besar, apalagi saat anak susah makan, picky eater, dan lebih menyukai jajan dari pada makan di rumah.

Banyak target dan harapan yang diinginkan seorang ibu terkait anak-anaknya, meliputi : kesehatan, prestasi, dan etika. Jika target itu meleset dan belum tercapai, karena berbagai hambatan. Maka, seorang ibu akan rentan terkena stres. Sebenarnya, bahagia bagi seorang ibu itu sederhana saja, itu yang saya rasakan. Saat melihat anak lahap makan masakan yang dibuat oleh kita, itu sudah merupakan kebahagiaan yang tiada duanya.

Terkadang tekanan terbesar itu bukan berasal dari luar. Perasaan kita sendirilah yang menjadi sumber tekanan terbesar dalam hidup kita. Karena, kita sering menghakimi diri sendiri secara lebih kejam daripada orang lain.

Ketiga, suami yang penuntut dan tidak membantu pekerjaan rumah tangga juga menjadi penyebab seorang ibu beranak tiga rentan untuk stres. 

Pada hakikatnya perempuan itu memiliki jiwa yang kuat, selain mampu untuk multitasking, seorang perempuan pun akan mampu menangani semua masalah dengan benar.

Asal suami yang berada di sampingnya, mampu menjadi partner yang baik. Saat tidak mampu membantu sekali pun, jangan sampai dia menambah beban dengan kata-kata yang buruk. Karena, sekali saja bentakan suami kepada istri, maka itu akan meruntuhkan semua kepercayaan diri dan rasa kuat yang ada pada diri perempuan.

Jadi, sangat masuk akal, bila saat seorang perempuan memiliki tiga orang anak, dia akan tampak kusut masai. Dalam hal ini, peran suami pun dituntut untuk berjalan dengan baik.

Keempat, keyakinan bahwa seorang ibu tidak memiliki waktu untuk mengurus kebutuhan mereka sendiri, umpama membaca buku favorit, menonton film, menulis diary, bahkan untuk sekedar makan dan mandi yang notabene merupakan kebutuhan primer pun, seorang ibu tidak memiliki waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun