Gejala widow syndrome akan nampak pada perilaku dan sikap diantaranya : sedih berkepanjangan, mengurung diri, gak mau makan, acuh pada sekitar, gak semangat menjalani hidup, depresi, dan kehilanganmotivasi. Bahkan, jika dibiarkan akan mengarah pada kasus kriminal menyakiti diri sendiri, yakni bunuh diri.
Maka dari itu, bila ada diantara gejala-gejala tersebut nampak pada perilaku seseorang yang baru saja ditinggalkan oleh pasangannya. Deteksi diri dan pencegahan dini amat penting dilakukan. Ini karena widow syndrome mempengaruhi kesehatan mental penderitanya.
Perbedaan antara widow syndrome dengan widower syndrome
Ada perbedaan antara widow dan widower syndrome. Jika widow syndrome dialami oleh wanita yang ditinggalkan mati oleh suaminya. Maka, widower syndrome dialami oleh pria yang ditinggalkan mati oleh istrinya.
Gejala trauma yang dialami dan cara penanganan yang harus dilakukan. Dalam hal ini pada pria maupun wanita sama saja. Tergantung pada penerimaan diri pada situasi yang terjadi, kondisi mental, dan hubungan yang terjadi antara pasangan.
Jika pasangan tersebut, hubungan suami isteri dalam rumah tangganya bkurang harmonis, sering bertengkar, dan sering berbeda pandangan. Maka, sindrom ini tidak akan memberikan dampak terlalu besar.
Dampak widow syndrome pada kesehatan mental
Paparan trauma yang diakibatkan oleh widow syndrome akan menyebabkan seseorang merasa linglung, gak tahu apa yang harus dilakukan, pikiran kosong, perasaan hampa, dan kesedihan yang teramat sangat. Hal ini akan dirasakan sesaat setelah seseorang menyadari bahwa pasangannya telah tiada.
Dua minggu dari hari itu, dia akan lebih banyak diam. Karena, jika terpaksa berbicara, secara tiba-tiba saja akan keluar air mata, kerongkongan serasa tercekat, dan tangis pun pecah.