Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Kembalikan Keharmonisan Keluarga dengan Pillow Talk

15 Juni 2022   21:23 Diperbarui: 17 Juni 2022   10:01 1252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pillow talk ayah dan anak |Pexels.com/Cottonbro

Jika dibutuhkan, sewalah asisten rumah tangga yang dibayar harian untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga yang menguras tenaga, seperti menyeterika dan membersihkan rumah. Untuk menghemat biaya, jasa ART bisa disewa hanya satu kali seminggu, di hari Sabtu saja.

Aktivitas pillow talk akan optimal saat pasangan tidur dalam satu ruangan

Ketika usia perkawinan menginjak usia puluhan tahun, sepuluh hingga dua puluh, bahkan tiga puluh tahun. Saat anak-anak sudah beranjak dewasa, kuliah, bahkan sudah ada yang berkeluarga. Pada umumnya, pasangan suami istri ada yang memilih untuk tidur terpisah. Suami di kamar depan, istri di kamar belakang. 

Hal itu dikarenakan oleh rutinitas perkawinan telah berlangsung secara monoton dan tidak menarik lagi. Hubungan yang ada hanya sebatas hidup bersama dalam satu rumah, mempertahankan status, dan anak. Dengan demikian, salut sekali bagi pasangan suami istri di usia tua yang masih bersedia tidur bersama dalam kamar yang sama.

Bila kita ingin aktivitas pillow talk berlangsung secara optimal, dan dampaknya terasa lebih signifikan. Maka, sebaiknya lakukan pillow talk saat hendak tidur. 

Nah, itulah langkah-langkah melakukan aktivitas pillow talk untuk kembali hangatkan romantisme dalam keluarga. Selamat mencoba, semoga berhasil ya. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun