Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ecobrick sebagai Solusi Pemanfaatan Sampah Plastik

11 Juni 2022   12:08 Diperbarui: 11 Juni 2022   22:44 2278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ecobrick |Dok. Pribadi, foto dari Ibu Ai Kurniati, S.Pd.

Ide dari tugas sekolah

Setelah menimbang-nimbang dan melihat nama peserta didik yang ditempel di bagian depan botol tersebut. Beliau mencatat di daftar nilai. 

Terdengar seperti monolog kepada diri sendiri, Bu Kurniati bergumam, "Sembilan puluh, kurang padat." Saya jadi penasaran dong. Apalagi melihat botol-botol tersebut tampak warna-warni isinya mengundang perhatian.

Ilustrasi proyek ecobrick| Dok Pribadi dari Ibu Ai Kurniati, S.Pd
Ilustrasi proyek ecobrick| Dok Pribadi dari Ibu Ai Kurniati, S.Pd

"Ini apa, Bu?" Saya pun bertanya untuk menjawab rasa penasaran tersebut. Lalu, beliau menjelaskan bahwa botol-botol berisi plastik beraneka warna itu dinamakan ecobrick. Beliau mendapat ide pertama tentang ecobrick ini dari tugas cucunya yang bersekolah di SDIT. 
Lalu, beliau pun tergerak untuk mengumpulkan botol-botol yang berisi ecobrick tersebut. Sudah terkumpul beberapa puluh bahkan ratusan botol di rumahnya. Setelah terkumpul banyak. Beliau berkreasi memanfaatkan ecobrick tersebut untuk taman di depan rumah. Hasilnya, ternyata cukup bagus dan indah.

ilustrasi ecobrick |Dok. Pribadi, foto dari Ibu Ai Kurniati, S.Pd.
ilustrasi ecobrick |Dok. Pribadi, foto dari Ibu Ai Kurniati, S.Pd.

Bu Kurniati menularkan ide yang didapat kepada peserta didik. Kebetulan dalam mata pelajaran IPS ada hubungannya dengan geografi dan sosial. Tentu saja, pengelolaan sampah plastik masuk dalam kategori ini, dalam ranah pelajaran ini. 

Beliau berinisiatif untuk memberikan ilmu tentang ecobrick ini kepada peserta didik dalam bentuk tugas proyek. Selain mudah, murah, dan menyenangkan untuk dikerjakan. Karena, peserta didik tidak harus berpikir keras dan memeras otak. 

Proyek pembuatan ecobrick ini juga sangat besar manfaatnya. Buktinya, peserta didik antusias mengerjakan. Bahkan, sampah-sampah plastik yang dulu dibuang sembarangan oleh mereka. Dengan adanya ecobrick ini, peserta didik sibuk mencari-cari sampah plastik. 

Ecobrick, cara membuat, dan manfaatnya

Dari penjelasan yang disampaikan oleh Ibu Kurniati, saya mendapatkan ilmu tentang ecobrick. Bahwa ecobrick adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut hasil pengelolaan sampah plastik ke dalam bentuk sebuah bata. 

Secara etimologi, ecobrick berasal dari kata 'eco' artinya lingkungan, dan 'brick' berarti bata. Ecobrick adalah bata yang ramah lingkungan.

Ecobrick dapat dikatakan sebagai solusi lain dalam pengelolaan sampah plastik. Jika reuse dan reduce terasa sulit dilakukan. Maka, semoga saja ecobrick ini menawarkan solusi yang gampang dilakukan oleh masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun