Penyebab dari rasa enggan tersebut adalah kurang bijaknya seseorang saat memilih topik dalam obrolan. Padahal, silaturrahmi saat lebaran adalah momen langka yang terjadi setahun sekali saja. Sayang bila harus diisi dengan hal-hal dan topik obrolan yang sia-sia, apalagi sampai menyakiti dan menyinggung orang lain.Â
Oleh karena itu, diperlukan kecerdasan dan kebijaksanaan dalam hal ini. Bagaimana kita mengelola pikiran kita untuk tetap dalam kesuciannya. Jadikanlah mengobrol sebagai sarana mencairkan suasana dan mengikat tali shilaturrahmi.Â
Jangan sampai pertemuan yang hanya satu kali tersebut. Menorehkan luka dan rasa dendam yang tidak terucapkan. Lalu, dosanya akan kita jumpai nanti di akhirat. Mengerikan, ya.
Nah, agar kita dapat mengisi silaturrahmi lebaran dengan penuh makna dan berkah. Selain lima hal yang perlu dilakukan saat kita memulai pembicaraan dengan beberapa topik yang sudah dijelaskan di atas. Berikut adalah beberapa topik yang wajib dihindari saat kita mengobrol dengan saudara maupun kawan kita di hari raya.
Don't!
Pertama, pernikahan. Sering sekali terdengar, ada orang bertanya saat silaturrahmi lebaran, "Kapan nikah, betah amat jadi jomblo, tuh Si anu sudah punya anak, punya cucu, kok kamu masih sendiri saja. Tidak laku, ya?"Â
Nah, terkesan peduli dan perhatian, ya pertanyaan tersebut. Namun, sejatinya bagi orang yang ditanya. Hal tersebut menjadi momok yang sangat menakutkan. Karena, dengan terlontarnya pertanyaan itu, maka semua orang akan memberikan stigma negatif kepada orang yang ditanya. "Oh, iya ya sudah tua, tapi belum nikah." Meskipun tidak terucap secara langsung tentunya.Â
Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari bertanya kapan nikah kepada saudara atau kawan yang kita ketahui bahwa dia belum menikah. Karena, pertanyaan ini riskan dan rentan menyinggung perasaan. Jangan tanyakan hal ini kepada siapapun, bahkan kepada kawan terdekat sekali pun. Mengapa?Â
Karena, kita tidak tahu bagaimana perjuangan dan kisah orang lain dalam menjalani kehidupannya. Tanpa kita bertanya pun sebenarnya mereka sudah merasa terbebani dengan keadaan tersebut.Â
Siapa sih yang tidak ingin berumah tangga, hidup bersama pasangan dan memiliki buah hati? Bukankah setiap manusia Allah SWT bekali dengan ghorizatu nau (naluri berkembangbiak dan melestarikan keturunan).Â
Pastilah semua orang juga memiliki keinginan ke arah sana. Namun, ada beberapa hal yang terkadang luput dari kekuasaan kita sebagai manusia. Belum menikah, bukan karena terlalu pemilih, jomblo, atau tidak laku.Â