Keempat haram apabila harta atau benda yang diberikan sebagai sedekah tersebut berasal dari kegiatan yang haram. Umpama, dari hasil mencuri, korupsi, dan menipu. Atau harta yang disedekahkan tersebut digunakan sebagai alat untuk melakukan perbuatan maksiat dan kejahatan.
Nah, berdasarkan keempat hukum tersebut. Berada dalam kategori manakah sedekah yang dilakukan oleh Robin Hood?Â
Ajaran Islam tentang harta
Di dalam ajaran Islam, semua hal yang kita lakukan terkait harta benda itu tidak hanya melihat satu sisi saja. Umpamanya dilihat dari sisi hasil akhirnya saja. Seperti kisah Robin Hood. Bahwa, hasil akhirnya adalah berbagi kepada orang miskin dan membantu mereka lepas dari beban kesusahan finansial. Namun, Islam selalu memandang segala kegiatan terkait harta itu dari dua sisi. Yakni dari mana asal harta tersebut, artinya dengan cara apa dan bagaimana harta tersebut dihasilkan. Kedua, ke mana harta tersebut dibelanjakan.Â
Jika dua sisi tersebut tidak sinkron. Umpama, harta dicari dengan jalan yang halal, namun dibelanjakan untuk membeli barang haram seperti narkoba, miras, dan berjudi. Maka, hasil akhirnya adalah haram, kita mendapatkan dosa. Begitu juga jika harta yang kita cari dengan jalan haram seperti : mencuri dan menipu. Meskipun harta tersebut digunakan di jalan yang benar, yaitu disedekahkan kepada fakir miskin. Maka, tetap saja hukumnya haram dan berdosa bagi orang yang melakukannya.
Robin Hood di dunia nyata
Sebenarnya di dalam kehidupan nyata. Kita akan menemukan beberapa tokoh yang memiliki kisah hidup seperti Robin Hood. Sebut saja Si Pitung dari Betawi. Dia adalah salah satu contoh kisah Robin Hood yang ada di negara kita. Si Pitung merupakan sosok legendaris orang Betawi. Dia berasal dari Rawa Belong, Si Pitung dikenal jago dalam hal beladiri. Si Pitung memiliki nama asli, Ahmad Nitikusumah, dikenal oleh masyarakat sebagai perampok yang ulung.
Menurut sejarawan Belanda, Margreet van Till dalam tulisannya, In Search of Si Pitung : The History of an Indonesian Legend disebutkan bahwa Si Pitung benar-benar sosok yang nyata yang hidup pada paruh kedua abad 19.
Dilansir dari merdeka.com, di dalam kehidupan nyata di beberapa negara ditemukan orang-orang yang menjalani kehidupan bak Robin Hood. Â Di Meksiko dikenal nama Leonarda Emilia, bandit perempuan berjuluk La Carambada ini merampok orang-orang kaya di Meksiko dan membagi-bagikan hasil rampokannya kepada fakir miskin. Dr. Ozzel Clifford di Brazil, pendeta sekaligus pegawai sekolah yang dihormati di Los Angeles. Dia berjasa memberikan beasiswa bagi anak-anak tidak mampu. Namun, hal itu ia lakukan dengan cara memalsukan data.
Salvatore Giuliano dari Sisilia. Ia dikenal sebagai kriminal karismatik. Karena, wajahnya yang tampan dan kegigihannya dalam membela rakyat kecil. Salvatore merupakan penjahat di Italia dan memiliki 600 pengikut dengan misi mencuri harta kaum borjuis, lalu memberikannya kepada fakir miskin.
Juan Manuel Sanchez Gordillo, walikota di Marinaleda, Spanyol. Dia mengajak sejumlah aktivis untuk melakukan penjarahan terhadap dua supermarket lokal. Hal itu sebagai bentuk protes terhadap tingkat pengangguran yang sangat tinggi di Spanyol.
Santos Malandros, bandit terkenal dari Venezuela. Santos dan kelompoknya biasa merampok truk yang membawa persediaan makanan. Lalu, mereka membagi-bagikan hasil jarahan tersebut kepada para penduduk lokal. Bagi masyarakat lokal Venezuela Santos diibaratkan sebagai santo atau santa. Sebagai penghargaan, warga memberinya altar pemakaman khusus bagi Santos.
Itulah beberapa kisah Robin Hood di dunia nyata. Terlepas dari kisah mereka yang heroik, serta hukum bagi perbuatan baik yang mereka lakukan. Sebagai manusia tentu saja kita tidak berhak menghakimi orang lain. Hanya Allah saja lah yang berkuasa untuk memberikan pahala dan ganjaran pada apa-apa yang dilakukan oleh mahluk-Nya.