Keempat, amalan ibadahnya meningkat dan menjauhi dari hal-hal yang akan menjerumuskan ke dalam maksiat. Karena, jika Allah SWT sudah mengampuni dan mencintai seorang hamba. Maka, yang pertama yang dilakukan Allah SWT adalah menjaga hamba tersebut dari perbuatan maksiat. Selanjutnya Allah SWT akan menjadikan hamba tersebut senang dalam melakukan perbuatan yang baik.
Nah, itulah beberapa ciri jika seorang hamba mendapatkan anugerah malam lailatul qodar.
Kisah Pak Ahmad mendapatkan malam lailatul qodar
Semua ciri yang diungkapkan oleh Ustadz Adi Hidayat di atas, pernah diungkapkan juga oleh guru ngaji saya dulu di desa. Pada saat taklim di bulan Ramadhan.Â
Oleh karena itu, sebagai anak-anak yang suka ceriwis. Saya dan beberapa kawan pada saat itu, sibuk mencari tanda tersebut. Tentang siapakah yang mendapat anugerah malam lailatul qodar tersebut di desa kami.
Didapatlah sebuah nama kandidat. Beliau adalah bapak Ahmad, usianya hampir 57 saat itu. Beliau seorang pengambil nira untuk dijadikan gula merah, di desa saya disebutnya tukang nyadap.Â
Beliau menyadap nira bukan miliknya sendiri, tapi nira milik orang lain. Beliau hanya mendapatkan upah beberapa potong gula merah dari kegiatan tersebut.Â
Selain menyadap nira, Pak Ahmad juga bertani dan mengurus ternak. Tentu saja bertani di ladang milik orang lain, dan mengurus ternak milik orang lain. Beliau hanya mengambil upah dari pekerjaan tersebut. Itu pun tidak seberapa.Â
Tapi, meskipun tidak berkelimpahan harta. Pak Ahmad orang yang dermawan. Dia memiliki sebuah sumur di belakang dapurnya. Sumur itu ia biarkan bebas diambil airnya oleh siapa saja.Â
Sehingga berkah dari kedermawanan tersebut. Sumur itu adalah satu-satunya sumber air yang tidak pernah kering. Meskipun musim kemarau panjang melanda desa kami.Â
Sebagai informasi, desa saya adalah sebuah wilayah yang kesulitan mencari sumber air bersih. Bila membuat sumur pun, harus dengan kedalaman di atas 20 meter. Dan bila lebih dari itu, sumur akan mengeluarkan gas beracun.
Namun, sumur milik Pak Ahmad adalah sebuah pengecualian. Sumurnya dangkal saja, antara 10-14 meter, airnya segar dan jernih. Setiap hari saya dan semua warga mengambil air ke sana.Â