Sudah saya sebutkan bahwa, saat mendengar beduk ditabuh dengan irama khas, menandai awal puasa. Maka, masyarakat akan berbondong-bondong menuju sungai dan pancuran untuk melakukan tradisi mandi dan keramas, atau mencuci rambut. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menyucikan diri, dalam menyambut hari yang suci, yakni bulan Ramadhan.
ilustrasi mencuci rambut |Pexels.com/Rodnae Production
Keramasan dalam bahasa Sunda kuramasan artinya mencuci rambut, melambangkan sebagai pertaubatan, pembersihan diri dari segala dosa-dosa dan kekhilafan. Simbol menyucikan dan membersihkan diri, secara lahir dan bathin.Â
Setelah itu, akan ada acara saling meminta maaf antara keluarga, tetangga, saudara, dan rekan-rekan. Agar sebelum puasa, kita telah berada dalam keadaan suci, hati dan pikiran bersih tanpa unek-unek dan rasa kesal dalam hati.
Itulah, beberapa tradisi unik menyambut puasa dalam masyarakat Sunda. Tentu saja, di daerah lain juga memiliki banyak tradisi unik ya, berkaitan dengan cara memulyakan datangnya bulan yang suci ini. Akhirnya, saya hanya bisa berdo'a, "Ya Alloh berkahilah kami di bulan Rojab dan syaban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan." Semoga. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H