Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menerapkan Filosofi Menanam Tauge, bahwa Berani Gagal Itu Hebat

10 Maret 2022   15:07 Diperbarui: 11 Maret 2022   11:11 2457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi jatuh |Sumber: pexels.com/Tran Long

Namun, luar biasanya sang Ibu, ia selalu memotivasi anaknya agar tidak menyerah. Setiap kali gagal, ia akan berkata, "Gak apa-apa, kita coba lagi, ya!" Hingga akhirnya saat ke pasar mencari pekerjaan, sang ibu mendapat inspirasi dari pancuran air yang mengairi tanaman di jalan yang ia lewati, saat menuju ke pasar. 

Ia pun membeli hijau, mengumpulkan botol-botol bekas minuman, tali dari kain, dan pipa. Tiba di rumah, dengan semangat ia mengajak sang anak untuk kembali melakukan percobaan menanam tauge.

Mereka berdua bekerja sama, penuh semangat, ceria, dan tanpa tekanan, serta tidak takut mengalami kegagalan. Mereka menggantung beberapa botol bekas dengan posisi horizontal, lalu botol tersebut sebelumnya dilubangi kecil-kecil dengan paku. 

Saat diisi air, botol itu mengeluarkan air yang menetes sedikit demi sedikit. Tetesan air tersebut membasahi beberapa wadah transparan dan berlobang tempat kacang hijau diletakkan. Hasilnya, tauge itu tumbuh dengan sehat, gemuk dan subur. Sehingga ibu dan anak tersebut sukses menjadi penjual tauge. 

Kisah yang sederhana dan menyentuh hati. Namun, ternyata kata-kata ibu si anak yang selalu berkata, "Gak apa-apa, kita coba lagi." Itu menjadi motivasi yang hebat bagi sang anak. 

Ketika ia tumbuh dewasa, tidak takut kegagalan, selalu belajar melakukan hal yang terbaik. Dalam setiap hal yang dilakukannya, ia terbebas dari tekanan 'takut gagal'. Di akhir kisah, anak penjual toge itu pun berhasil menyelesaikan studinya di luar negeri, menjadi ilmuwan yang berhasil, dan mampu menjadi kebanggaan bagi ibunya.

3 hal yang harus Anda katakan agar berani gagal

Anda tentu ingat sebuah iklan sabun cuci, yang mengatakan bahwa, "Berani kotor itu baik." Maka, marilah kita katakan kepada diri sendiri, dan anak-anak kita, bahwa "Berani gagal itu hebat." Karena, kegagalan akan tercipta, saat kita melakukan sesuatu. 

Nah, dengan melakukan banyak hal, maka kita akan memperoleh wawasan, pengetahuan, dan hal-hal yang bermakna. Justru kegagalan yang sejati adalah diam, tidak melakukan hal apapun, karena takut gagal. So, semangat dan terus ucapkan setiap hari, "Sudah gagal apa hari ini? Gak apa-apa, kita coba lagi, ya!" (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun