Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menerapkan Sabar dan Sholat dalam Menghadapi Permasalahan Hidup

3 Maret 2022   11:39 Diperbarui: 18 Februari 2023   09:03 7196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sholat |pexels.com/Enes Cimen

Permasalahan, cobaan, ujian dalam hidup manusia selalu datang silih berganti, semua itu tidak akan berhenti hingga ajal menjemput. Karena, sejatinya hidup adalah pertarungan dalam menghadapi ketiga hal tersebut.

Coba saja anda renungkan, perjalanan hidup anda saja. Dari mulai lahir, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga sekarang. Sudah berapa fase kehidupan yang telah dilalui.

Entah berapa ribu masalah dan persoalan hidup menghampiri. Dari mulai masalah pribadi, keluarga, pekerjaan, interaksi sosial, negara, bahkan hingga masalah agama.

Namun, alhamdulillah hingga saat ini, masih bisa hidup, makan, bernafas, sehat, menimang anak, bahkan masih bisa tertawa terbahak-bahak bersama keluarga, kawan, dan sejawat. Betapa semua itu menandakan bahwa anda, saya, dan kita semua telah berhasil menaklukan masalah hidup.

Alasan mengapa ada permasalahan dalam hidup

Mungkin, muncul pertanyaan dalam benak kita, mengapa ya Allah menciptakan manusia itu untuk berjuang, menghadapi berbagai masalah, rintangan, dan kesulitan? Mengapa tidak dibiarkan saja kita senang-senang dalam hidup ini, menikmati semua karunia Allah yang begitu kaya?

ilustrasi sedih karena masalah hidup | pexels.com/Cottonbro
ilustrasi sedih karena masalah hidup | pexels.com/Cottonbro

Jawabannya telah ada dalam Al-Qur'an, dilansir dari republika.co.id, bahwa ada 7 ayat di dalam Al-Qur'an yang menjelaskan dan memberikan jawaban, mengapa manusia diberikan masalah, kesulitan, dan persoalan dalam kehidupannya. 

1. Kesulitan adalah bagian dari ujian Allah, dengan hal tersebut Allah akan menunjukkan apakah seorang hamba tetap berada dalam keimanan ataukah telah melenceng. Dijelaskan di dalam surat Al-Mulk ayat 2, bahwa hidup ini tidak lain adalah ujian.

Jika kita mampu menghadapi ujian tersebut, maka derajat kita akan naik. Lihat saja, di sekolah-sekolah, setiap tengah semester dan akhir semester semua siswa mengikuti ujian. Mereka diberikan soal-soal yang berkategori mudah, sedang, dan sulit. Semua itu, untuk menguji apakah mereka akan berhasil menjawab dengan benar atau tidak.

Jika mereka berhasil dalam menjawab ujian tersebut dengan skor yang memuaskan dan sesuai kriteria ketuntasan minimal (KKM) maka siswa tersebut akan ditetapkan naik ke kelas yang lebih tinggi. Hal itu, menunjukkan jika ujian sebagai alat, untuk menyaring dan menyeleksi apakah seorang manusia termasuk kategori hamba yang taat dan beriman.

2. Untuk mendapatkan surga-Nya Allah, setiap umat Islam harus menghadapi cobaan, seperti umat-umat terdahulu berupa kemalangan, malapetaka, dan kesengsaraan. Hal ini dijelaskan dalam surat Albaqarah ayat 214. 

Namun, jangan putus asa, Allah berjanji bahwa ketika kita dihadapkan pada kesulitan, tugas kita adalah menyebut nama-Nya, yakin jika kemenangan dalam menghadapi kesulitan adalah milik Allah dan sangat dekat. Masa-masa sulit dan penuh cobaan akan memelihara keimanan kita dengan cara-cara yang luar biasa. Dalam keadaan mudah, mungkin hal tersebut tidak dapat dilakukan.

3. Ujian sebagai salah satu cara untuk membersihkan hati orang-orang yang beriman dari dosa-dosa mereka, dan dari rasa cinta terhadap dunia, yang menjadi sebab utama kekalahan orang beriman. Hal ini dijelaskan dalam QS. Ali Imran ayat 141. Oleh karena itu, jangan bersedih, jika diuji dengan permasalahan hidup. Karena, sejatinya Allah sedang membersihkan kita dari semua dosa-dosa. 

4. Dalam surat Ali Imran ayat 167, dijelaskan bahwa masalah itu tidak hanya dihadapi oleh individu secara pribadi, tapi ada juga di level kelompok, dan harus dihadapi secara bersama-sama, agar tauhid dan keimanan kita tidak ternoda oleh kemunafikan. Yaitu, orang-orang yang mengaku mendukung kebenaran, namun sebenarnya mereka menghancurkan dari dalam. Masa-masa sulit akan mampu menjadi alat yang menyaring apakah seseorang termasuk kategori munafik atau beriman dan tetap mendukung kebenaran.

5. Kesabaran, ketekunan, ketabahan, tawakal ketergantungan sepenuhnya kepada Allah saat menghadapi masa-masa sulit akan menunjukkan ibadah yang komprehensif. Tidak hanya sebatas fisik ritual saja, namun menyentuh aspek emosi, dan spiritual. Dengan kata lain, saat kita mampu sabar dalam menghadapi ujian, maka ketika melaksanakan ibadah, kita akan mampu untuk memaknainya dengan hati, bukan sekedar gerakan fisik saja.

6. Allah memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada hamba-Nya yang mampu melewati ujian dan masih berpegang teguh pada keimanan. Penghargaan tersebut berupa kemenangan, meninggikan derajatnya, memberikan gelar yang tinggi di surga, dan memberikan apa yang tidak diberikan kepada hamba yang lain.

7. Di dalam QS. Al-Insyirah ayat 5-6, Allah berjanji bahwa ketika seorang hamba diuji dengan kesulitan, maka sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Jika anda merasa capek dan lelah dengan jalan yang menanjak, maka anda harus tersenyum karena setelah itu akan ada jalan yang menurun. Begitulah, dalam hidup ini, Allah menjanjikan kemudahan setelah kesulitan yang menimpa.

Tidak usah risau menghadapi permasalahan hidup

Ketika seorang manusia, Allah ciptakan di dunia ini.

Maka, Allah telah melengkapinya dengan 4 hal yaitu jodoh, rejeki, amalnya, kebahagiaan dan kesedihannya, serta kematiannya. Hal itu, bahkan sudah dibekalkan oleh Sang Pencipta, saat kita usia 120 hari berada di dalam rahim ibunda.

Dilansir dari pikiran-rakyat.com, bahwa ada 4 hal yang telah dibekalkan Allah kepada setiap manusia, saat diciptakan. Empat hal tersebut adalah hal yang bersifat rahasia, hanya Allah saja yang Tahu.

Oleh karena itu, maka banyak dari golongan syaitan dan jin yang nekad mencuri info tentang rahasia tersebut melalui ramalan, perbintangan, dan lain-lain dengan tujuan untuk menyesatkan keimanan manusia. 

ilustrasi menerima takdir |pexels.com/Matheus Bertelli
ilustrasi menerima takdir |pexels.com/Matheus Bertelli

Berikut 4 hal yang menjadi takdir dan bekal manusia dalam menghadapi hidup, sudah ditetapkan di Lauhul Mahfuzh. Perlu diketahui bahwa Lauhul Mahfuzh adalah merupakan kitab yang menuliskan seluruh catatan takdir dan kejadian alam semesta. 

Dilansir dari republika.co.id, bahwa Lauhul Mahfuzh terbuat dari mutiara yang putih, panjangnya sama dengan jarak antara langit dan bumi, lebarnya sama dengan antara jarak masyriq dan maghrib, lembaran-lembarannya dari yaqut merah, qalam dan tintanya dari nur (cahaya).

Setiap hari Allah memerintahkan 360 perintah kepada Lauh Mahfuzh, untuk menciptakan, memberi rejeki, mematikan, menghidupkan, memuliakan,  dan menghinakan.

1. Rejeki berasal dari kata rozaqo artinya kekayaan, nasib, harta, warisan, upah, dan anugerah atau pemberian. Secara istilah rejeki disebut sebagai sesuatu yang bisa dimanfaatkan oleh manusia, baik yang dimakan, maupun yang dijadikan pakaian. Rejeki merupakan anugerah atau pemberian dari yang Maha Kuasa. Sifat rejeki juga tidak melulu soal materi, ya. 

Teman yang baik, keluarga yang rukun, pekerjaan yang cocok, dan lingkungan yang menyenangkan merupakan rejeki yang tidak ternilai harganya. Nah, lalu ada pertanyaan? apakah jodoh termasuk rejeki? Ya, menurut Quraish Shihab, jodoh juga termasuk rejeki. Jadi, jangan khawatir, ya para lajang, jodohmu sudah ditetapkan sejak kamu dalam kandungan, lho.

2. Umur (ajalnya), di dalam surat Al-ankabut ayat 57 disebutkan bahwa, 'Kullu nafsin dzaiqotul maut' artinya setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Setiap manusia yang ada di dunia ini, takdir kematian meliputi kapan waktunya, di mana, sedang apa, sudah ditentukan oleh Allah.

Oleh karena itu, kita sebagai manusia hanya bisa berupaya untuk mengisi hidup dengan sebaik-baiknya. Agar saat kematian tiba, tidak ada rasa penyesalan, atau merasa rugi, karena belum menyediakan perbekalan amal untuk kehidupan akhirat.

3. Amalnya (pekerjaannya), baik atau buruk sudah tercatat di Lauhul Mahfuzh. Namun begitu, sebagai manusia kita berhusnudzan jika kita semua adalah manusia dengan amalan yang baik dan akan menjadi ahli surga. Karena, seperti dilansir dari palembang.tribunnews.com, meskipun Allah sudah menetapkan, Qadla Mubram, yaitu sesuatu yang terjadi pada manusia di dunia ini, tidak sedikit pun melenceng dari apa-apa yang sudah tertulis di Lauhul Mahfuzh. 

Namun ada juga yang disebut Qadla Mu'allaq, ialah apa yang terjadi pada manusia di dunia ini, tergantung pada keadaan dan situasi, bisa terjadi dan tidak terjadi.

Artinya, Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk berikhtiar, berupaya, dan berdoa agar takdir buruk yang sudah tertulis di Lauhul Mahfuz dapat berubah menjadi takdir baik.

4. Celaka atau bahagia, dalam dua takdir ini, sebagai manusia kita harus meyakini dan mengimaninya, apalagi bila takdir celaka atau kemalangan kita alami.

Langkah pertama, jika kita mengalami takdir buruk terjadi pada hidup kita, umpama sakit, ditinggalkan wafat oleh keluarga yang disayangi, kecelakaan, dan lain-lain. 

Maka, kita harus yakin bahwa itu adalah takdir dari Allah. Kedua, kita harus bisa menerima dengan lapang dada. Oleh karena itu, maka di dalam agama Islam ada rukun iman yang keenam, yaitu percaya kepada qadla dan qadar, yang baik maupun yang buruk. Agar kita bisa menerimanya dengan keimanan.

Sabar dan sholat sebagai solusi menghadapai permasalahan hidup

Betapa Maha Baik dan Maha Agung Allah, saat Dia memberikan ujian, cobaan, masalah dan kesulitan kepada hambanya. Maka, bersama hal tersebut, Allah sudah menyediakan solusinya. Tentang langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan, sebagai jalan keluar dari masalah tersebut.

Dalam hal kesulitan dan permasalahan hidup apapun itu. Baik menyangkut materi, kekurangan makanan, kesedihan, konflik, perselisihan, dan lain-lain.

Seperti dilansir dari republika.com, bahwa di dalam surat Al-baqarah ayat 45, Allah telah memberikan solusi dalam menghadapi kesulitan dan masalah hidup. Apakah itu? yaitu sabar dan sholat, 'wasta'inu bisshabri washolati ...' artinya, 'Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu'. 

Sabar menurut M.Quraish Shihab adalah menahan diri atau membatasi jiwa dari keinginannya demi mencapai sesuatu yang baik, atau lebih baik. Menahan diri dari rasa gelisah, cemas, dan amarah. Menahan lidah dari keluh kesah. Menahan anggota tubuh dari bertindak yang tidak benar. Sabar adalah sebuah upaya mencari solusi yang baik dan berada pada koridor dan ketetapan Allah. Tidak reaktif, namun tidak juga pasrah pada keadaan.

ilustrasi sholat |pexels.com/Enes Cimen
ilustrasi sholat |pexels.com/Enes Cimen

Langkah kedua, adalah sholat -perintah Allah kepada umat Nabi Muhammad dalam perjalanan Isra dan Miraj, bagaimana kita sebagai umat Islam menjadikan sholat sebagai bukti penghambaan kepada Allah, obat dari segala kegundahan, dan solusi bagi semua permasalahan hidup. 

Karena, sejatinya sholat adalah sebuah kebutuhan bagi orang-orang yang beriman. Bukan hanya sebagai ritual, gerakan fisik semata. Banyak literatur dan penelitian yang menjelaskan, jika shalat mampu menjadi penawar bagi semua penyakit baik fisik maupun non-fisik. Hal itu, menjelaskan dan menunjukkan bahwa sholat memiliki kedudukan yang luar biasa.

Akhirnya, maukah kita sebagai hamba Allah menjadikan sabar dan sholat sebagai solusi dalam semua permasalahan hidup kita saat ini. Semoga, dengan menerapkan kedua hal tersebut menjadi jembatan bagi kita meraih takdir amal yang baik, dan menjadi jalan bagi hadirnya ampunan dan kasih sayang Allah di akhirat nanti. Dengan hal itu, Allah menganugerahkan surga-Nya untuk kita semua. Aamiin yaa rabbal aalaamiin. (*)

#Isra Miraj 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun