Hari itu, meski bukan gaji pertama saya. Entah mengapa, saya merasa senang sekali, bisa berbagi. Ada kebahagiaan  tersendiri saat melihat rekan-rekan makan bakso dengan lahapnya.Â
Wajah memerah dan berkeringat karena kepedesan menjadi momen yang tidak begitu saja dapat terlupakan. Bukankah bahagia itu saat kita bisa berbagi kebahagiaan dengan orang lain?
Apa itu euforia?
Menurut National Institute of Drug Abuse, perasaan gembira yang muncul karena peristiwa membahagiakan atau aktivitas tertentu yang memicu timbulnya perasaan bahagia disebut dengan euforia.Â
Misalnya, saat menerima kabar kelulusan, diterima kerja, mendapat bonus tambahan dari atasan, nilai yang sempurna dalam ujian, dan lain-lain. Mendapat gaji pertama adalah yang kini sedang dialami oleh saya. Suami yang mendapat gaji pertama, saya yang euforia. Hihi.
Euforia yang sehat akan muncul secara alami, tanpa dibuat-buat, atau dimanifulasi. Ada beberapa manfaat yang akan anda dapat bagi kesehatan tubuh, saat rasa gembira akibat euforia muncul secara alami.Â
Pertama, anda akan memiliki mental yang sehat, karena selalu berfikiran positif dan kemampuan dalam memecahkan masalah meningkat. Kedua, Jantung sehat, karena anda merasa bahagia, maka anda akan terlepas dari tekanan stress, darah tinggi, dan kurang tidur.
Ada beberapa tanda pada fisik, jika anda mengalami euforia yang baik dan menyehatkan, dilansir dari hellosehat.com. Apa sajakah tanda-tanda tersebut? yuk, disimak, agar anda dapat membedakan mana euforia yang sehat dan tidak sehat. Berikut tanda-tandanya :
1. Tersenyum lebar, tertawa, dan berteriak karena bahagia.
2. Menangis karena saking bahagianya.
3. Melakukan repetisi pada gerakan tubuh, seperti bertepuk tangan dan melompat-lompat kegirangan.
Apakah salah menghabiskan gaji pertama untuk sedekah?
Pulang kantor, euforia gaji pertama itu masih menghantui pikiran. Setiap peminta-minta, pengamen, tukang dagang yang sudah tua, pemulung dan anak jalanan yang kebetulan papasan, saya kasih uang.Â