Mungkin karena hal tersebut, pemerintah ingin agar pamor dan penghargaan masyarakat yang diberikan kepada satuan para penjaga keamanan di negara ini sama. Maka, beberapa kali pemerintah mengadakan rombak ulang seragam Satpam.
Namun, ternyata di dalam realisasinya di lapangan. Hal tersebut menimbulkan polemik di masyarakat. Apalagi perubahan tersebut terjadi, di saat pandemik masih merongrong perekonomian masyarakat.
Berikut adalah pro dan kontra yang terjadi di masyarakat, saya rangkumkan untuk anda.
1.Jangankan untuk beli kain dan menjahit seragam, buat makan sehari-hari saja susah.
2.Di jaman covid-19 seperti sekarang ini, pemerintah seharusnya fokus pada peningkatan ekonomi dan daya beli masyarakat. Jangan malah mengurusi seragam satpam.
3.Seragam saja yang ditambah, gaji gak ditambah-tambah dari dulu.
4.Bagus, seragam satpam yang sekarang. Elegan, keren, dan ber-aura. Bagaimana nih, kalau seragam polisi kalah pamor.
5.Kalau seragamnya dikasih oleh pemerintah, saya setuju saja. Enak kan tinggal make doang, terus bagus lagi.
6.Alhamdulillah, sekarang tidak bingung lagi membedakan mana polisi dan mana satpam.
Seragam yang kita pakai, impian bagi orang lain
Seragam memang penting. Dengan memakainya, kita mendapatkan kebanggaan, identitas diri, penghargaan, pamor, serta jabatan dan posisi dalam sebuah entitas.Â
Namun, jika boleh memilih bekerja dengan memakai pakaian bebas ternyata lebih nyaman, aman dari kejaran Satpol-PP, dan bebas jadi diri sendiri. Karena, dengan tidak memakai seragam, kita akan merasa terlepas dari aturan dan norma yang ditetapkan dalam pemakaian seragam tersebut.Â
Tentu saja, kalau kita berperilaku buruk di masyarakat, saat menggunakan seragam tersebut, maka bukan hanya individu kita saja yang terkena sanksi sosial. Entitas tempat kita bekerja juga akan tercoreng citranya.