Hallo, Kompasianer muda sekalian. Artikel saya kali ini ditulis secara khusus untuk kalian. Generasi zillenial yang akan mengemban tugas sebagai pemanggul kebijakan, penerang di dunia pendidikan, hakim yang memutus sebuah persengketaan dengan adil, dokter yang ahli penuh kasih sayang, pengusaha yang sukses dan dermawan, dan profesi-profesi lainnya yang secara niscaya akan dan harus kalian genggam dengan erat.
Baik saat ini melalui gaungan cita-cita, yang kalian tulis di diary, dilisankan dalam do'a-do'a dan sujud panjang, dilakukan setahap demi setahap penuh keyakinan. Maupun nanti ketika cita itu sudah terlaksana, segala harap telah diraih, dan asa yang menggelora telah bertemu dengan muaranya. Maka, puncak dari sebuah kesuksesan adalah rasa syukur. Angkatlah kedua tangan ke langit dan rendahkan kepalamu. Berterima kasihlah kepada Yang Maha Esa.
Awal Perjuangan
Hari ini, kalian sedang berada di tahap awal. Peletakkan batu pertama dari sebuah bangunan yang bernama 'cita-cita'. Agar atap kesuksesan dan keberhasilan dapat dengan mudah menaungi, melindungi, dan menjamin hidup kalian di masa depan.
Agar kalian bisa sukses dan berhasil pada tahun 2045, di saat kalian berusia antara 37-40 tahun. Maka, ada tahap-tahap perjuangan yang harus diinjak dengan benar.
Ada beberapa alasan, mengapa kesuksesan itu harus diperjuangkan. Simak, ya Kompasianer muda. Berikut saya rangkumkan untuk kalian.
Pertama, Tidak ada kesuksesan yang instan. Kalian memang hidup di jaman yang serba instan. Dari mulai makanan, minuman, membeli pakaian, transaksi perbankan, Â aplikasi-aplikasi permainan, belajar melalui internet, bahkan untuk hubungan sosial pun sudah mulai merambah ke hal yang tak kasat mata alias dunia maya.Â
Untuk yang disebut terakhir ini, aplikasi pencari jodoh sebagai salah satu contohnya. Saat ini, beberapa orang merasa nyaman dengan mencari calon pasangan hidup secara online. Ya, sebenarnya boleh-boleh saja. Asal kalian selektif dan menetapkan kriteria yang jelas. So, keep calm, ya Guys.
Namun, ada satu hal yang menurut saya tidak dapat kalian capai dengan instan, yaitu kesuksesan. Mungkin, karena belum ditemukan aplikasi untuk mencapai hal tersebut.
Walau sebenarnya beberapa contoh di lapangan, dapat kita sebutkan terkait kesuksesan secara instan ini. Umpamanya, orang yang sukses karena berhasil viral di media sosial, baik dengan mengunggah sendiri maupun diunggah oleh orang lain.Â
Contoh, polisi yang bernyanyi lagu India bernama Norman Kamaru. Nah, dia berhasil untuk terkenal dan populer melalui proses bernama 'viral. Ada juga anak yang berprofesi sebagai pemulung. Ketika beristirahat, dia membaca Al-qur'an.Â