Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gas Elpiji Non-Subsidi Naik? Ada 3 Cara Hemat Agar Keuangan tidak Panik

7 Januari 2022   21:04 Diperbarui: 8 Januari 2022   11:47 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
memasak dalam sekali waktu | Dok.Pribadi

Gas elpiji non-subsidi naik


Terhitung, sejak Sabtu, 25 Desember 2021. PT Pertamina (persero) telah menaikkan harga gas elpiji non-subsidi. Kenaikan tersebut tidak sama di setiap daerah. Kenaikan berkisar antara Rp. 1.600 -- 2.600 per kilogram.

Yang dimaksud gas elpiji non-subsidi adalah gas elpiji dengan tabung berisi gas 5 kilogram, 7 kilogram, dan 12 kilogram. Sedangkan gas elpiji bersubsidi adalah gas elpiji 3 kilogram dengan tabung berwarna hijau. Kita biasa menyebutnya, gas melon.

Sejak ada sosialisasi tentang larangan bagi ASN memakai gas elpiji bersubsidi 3 kilogram. Saya langsung beralih ke gas elpiji non-subsidi yaitu blue gas ukuran 5 kilogram.

Selain karena ada larangan dari pemerintah, saya juga paham bahwa gas elpiji 3 kilo merupakan barang dengan kuota terbatas, dan diperuntukkan untuk masyarakat yang tidak mampu.

Pihak warung yang menjual gas elpiji bersubsidi dibekali kartu sebagai tanda boleh atau tidaknya kita membeli gas berwarna hijau tersebut. Sehingga hanya pembeli yang mempunyai kartu yang diperbolehkan untuk membeli gas bersubsidi alias si melon tersebut.

Faktor penyebab

Ada beberapa faktor yang menjadi pendorong naiknya harga gas elpiji non-subsidi. Berikut saya rangkum dari berbagai sumber.

Pertama, harga gas elpiji non-subsidi belum pernah naik. Dari tahun 2017 harga beli LPG terus mengalami kenaikan. Namun, gas elpiji non-subsidi belum pernah naik. Padahal, beban Pertamina sangat berat. Karena, terdepresiasinya kurs mata uang rupiah oleh mata uang dollar juga sangat berpengaruh, menuntut penyesuaian dalam harga jual gas.

Kedua, meningkatnya harga CPA. Pada November 2021, harga Contract Price Aramco (CPA) elpiji melonjak naik. Dari  USD578 per metrik ton pada 2017. Saat itu, kursnya pun masih di angka Rp13.459 per USD. Menjadi menjadi USD847 per MT dengan kurs Rp14.553 per USD. Naiknya harga acuan elpiji ini, dipengaruhi juga oleh naiknya harga minyak dunia. Dua tahun terakhir ini, yakni antara tahun 2020-2021 mencatat rekor kenaikan dengan level tertinggi.

Ketiga, pengguna LPG non-subsidi hanya 7,5 persen. Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, "Dan seharusnya karena LPG ini merupakan non subsidi, maka seharusnya memang mengikuti harga pasar yang berlaku. Sama seperti BBM yang dijual oleh SPBU swasta yang menyesuaikan dengan naik turunnya harga minyak dunia, "Walaupun pengguna gas elpiji non-subsidi sedikit, berkisar sekitar 7,5 persen saja. Namun, karena harganya tetap dan lama belum ada penyesuaian. Maka, sangat berdampak kepada keuangan Pertamina. Sebab ada selisih yang terlalu besar antara harga jual dengan harga pasar.

Keempat, Harga elpiji non-subsidi di Indonesia lebih murah dibandingkan dengan negara lain. Sejauh ini, harga Elpiji 12 kg dijual di bawah harga keekonomiannya. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, harga Elpiji non-subsidi Indonesia (Rp4.944 per kg) relatif yang termurah. Harga Elpiji China, dan India berkisar antara Rp12.600 per kg hingga Rp20.000 per kg.

Dampak yang ditimbulkan

Dampak kenaikan harga gas elpiji non-subsidi akan dialami perekonomian Indonesia di level makro-ekonomi. Meski tidak berdampak terlalu besar. Namun, tetap saja aka nada riak yang dirasakan. Berikut adalah beberapa dampak yang ditimbulkan oleh kenaikan gas elpiji non-subsidi.

Pertama, menaikkan inflasi. Naiknya harga gas elpiji non-subsidi akan menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan inflasi tersebut sedikit saja, hanya sekitar 2 persen. Sehingga tidak akan mempengaruhi target Bank Indonesia terhadap inflasi di tahun 2022.

Kedua, Mempengaruhi harga-harga komoditas lain. Karena para pelaku ekonomi di level menengah ke atas yang menggunakan gas elpiji non-subsidi untuk proses produksi barang dan jasanya, secara otomatis akan menaikkan harga jual produknya. Hal ini dilakukan, untuk mengejar biaya produksi dan modal yang telah dikeluarkan.

Ketiga, mendorong pergeseran konsumsi ke gas elpiji bersubsidi 3 kilo. Karena, menurunnya kemampuan daya beli masyarakat. Maka, aka nada sedikit pergeseran peminat. Dari pertama konsumsi gas elpiji non-subsidi, beralih ke gas elpiji bersubsidi 3 kilo. Meski sebenarnya tidak terlalu signifikan juga jumlahnya. 

Jika dilihat dari sisi efisiensi dan keepektifan pemakaian gas elpiji 3 kilo. Menurut saya, gas elpiji 3 kilo lebih boros. Gas elpiji non-subsidi 5 kilo yang saya pakai. Dapat bertahan satu bulan. Karena, saya memasaknya simple saja. Paling hanya menggoreng dan menumis. Tidak membutuhkan waktu lama untuk memasak seperti mengukus, steam, dan masak air. Kalau gas elpiji 3 kilo, biasanya dalam waktu 5-7 hari sudah habis.

3 Cara agar keuangan tetap aman

Untuk mensiasati kenaikan harga gas elpiji non-subsidi tersebut. Sebagai ibu rumah tangga, saya harus memutar otak dong. Mencari cara terbaik, agar anggaran yang telah dialokasikan tidak melar. Apalagi harus mengancam stabilitas keuangan. Berikut adalah tiga cara yang saya terapkan. Jadi, meskipun gas elpiji non-subsidi naik? Keuangan tidak panik.

Pertama, Menutup panci ketika memasak. Biasakanlah menutup panci, jika kamu merebus air, daging, dan bahan makanan lainnya dalam kurun waktu tertentu. Supaya panas yang dihasilkan stabil, seimbang, dan cepat matang. Sehingga waktu yang diperlukan untuk merebus menjadi singkat. Otomatis gas elpiji anda juga akan hemat.

Kedua, Paham trik memasak. Jika sobat kompasianer akan memasak bahan makanan yang membutuhkan proses dan waktu lama. Umpamanya memasak gulai daging sapi atau daging ayam. Maka, usahakan daging sapi atau ayamnya direbus atau diungkep dulu. Agar proses memasak tidak lama. Ketika merebus, jangan lupa tips nomor satu. Tutup selalu panci yang anda gunakan. Agar proses ungkep cepat selesai. Setelah itu baru deh tumis bumbu gulai, masukkan air, setelah panas masukkan dagingnya. Tutup sebentar. Matang deh. Proses memasak jadi cepat. Gas elpiji pun dapat dihemat.

memasak dalam sekali waktu | Dok.Pribadi
memasak dalam sekali waktu | Dok.Pribadi
Ketiga, Memasak sekali waktu, supaya anda tidak sering menghidupkan dan mematikan gas. Jika sahabat mau memasak untuk dikonsumsi sekeluarga. Pikirkanlah menu yang dapat dimasak dalam sekali waktu. Umpama, goreng tempe, tumis daging buncis, sayur bening, dan sambal. Usahakan sebelum memasak semua item menu sudah disiapkan. 

Sayur sudah dipotong-potong, bumbu sudah diblender, dan cabai sudah disiangi. Masukkan setiap menu ke dalam masing-masing satu mangkok. Sebelum semuanya siap, jangan dulu menghidupkan kompor. Nah, baru ketika semua sudah siap. Hidupkan kompornya, anda selesaikan item menu satu persatu sampai selesai. Taraa, masak cepat selesai. Gas elpiji non-subsidi anda pun hemat.

Gas elpiji non-subsidi naik, keuangan tidak panik

Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat digunakan. Untuk menyelamatkan keuangan yang telah Moms atur. Namun, dalam praktiknya cara melalui penghematan terasa lebih epektif, dapat langsung dilakukan, tidak merugikan orang lain, dan mudah diaplikasikan. 

Mengapa? Karena penghematan adalah kendali bagi diri sendiri. Dalam menyikapi kenaikan gas elpiji non-subsidi tidak ada yang dapat kita kendalikan. Baik itu pemerintah, PT Pertamina, pangkalan gas elpiji, dan suami. Kita lah yang dapat mengendalikan diri sendiri. Agar saat gas elpiji naik, wajah tetap cantik, keuangan tidak panik. (*)

#Harga Elpiji Naik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun