Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Diary

4 Target-ku yang Akan Goals di Tahun 2022

3 Januari 2022   11:50 Diperbarui: 3 Januari 2022   11:52 1795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perubahan dalam hidup kita harus berasal dari ketidakmungkinan untuk hidup selain dari pada tuntutan hati nurani kita bukan dari resolusi mental kita untuk mencoba bentuk kehidupan baru. (Leo Tolstoy -Novelis Rusia 1828-1910)

Tercapai, berhasil, sukses, dan memuaskan adalah harapan yang tertulis saat kita menulis resolusi, target atau goals. Umpama : Berhasil diet, turun 10 kilogram dalam satu tahun. Sukses menyetir mobil, aman dan selamat sampai tujuan. Tercapai keinginan diangkat PNS, berkah tanpa uang sogokan. Dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada klien, suami, anak-anak, peserta didik, kolega dan lain-lain. Sobat Kompasianer, dapat menambahkan goals apa yang ingin dicapai di tahun 2022. 

Perubahan dalam hidup kita.  Seperti yang diungkapkan Leo Tolstoy di atas, harus berasal dari ketidakmungkinan. Artinya, hal yang kita inginkan untuk berubah. Namun, pikiran kita mengatakan, "Ah, tidak mungkin!" 

Contoh, bila Anda seorang sales marketing produk kecantikan. Perusahaan meminta anda, dalam kurun waktu satu tahun, dapat menjual 1000 botol produk. Reaksi anda saat itu, "Mustahil, yang benar saja!", "Tidak mungkin, mana bisa seperti itu! dapat menjual satu saja, perjuangannya minta ampun." dan lain-lain. 

Nah, inilah yang disebut bahwa berubah dari hal yang kita anggap mustahil atau tidak mungkin. Dengan ke-tidakmungkin-an itu, sebenarnya sikap yang kita tampakkan adalah merasa tertantang. Ayo, siapa takut! cuma seribu botol, saya malah dapat menjual lebih dari itu. 

Setiap individu dewasa. Dalam arti, usia dan sikapnya sudah cukup matang. Tentu saja harus memiliki resolusi, target hidup atau goals-nya sendiri. Agar hidupnya terencana, normal seperti layaknya pencapaian orang dengan usia yang sama dengannya, dan tentu saja agar tidak menyesal di hari tua. 

Perjuangan me-narget diri

Saya mulai me-narget diri sejak duduk di kelas dua sekolah menengah. Ketika Bapak berkata, "Lulus SMA, langsung nikah, ya." Dunia terasa akan runtuh saat itu. Menikah memang menjadi impian bagi sebagian besar perempuan. Namun, saya ingin menikah hanya ketika saya sudah siap.  Artinya, saat lulus sekolah menengah. Jujur saja saya belum siap. 

Saya melihat dan menyaksikan bahwa, dunia pernikahan bagi perempuan, biasanya akan memberikan kehidupan yang monoton. Hidup perempuan itu akan stuck di situ. Walau banyak juga dalam realitanya. Setelah menikah beberapa perempuan masih dapat eksis dan meng-aktualisasi diri. Tentu saja, hal itu akan terjadi jika dia menikah dengan pasangan yang selalu mendukungnya. Bila hal itu terjadi kepadamu. Maka, selamat! Anda adalah perempuan yang beruntung.

Sebagai informasi, saya adalah anak perempuan satu-satunya di keluarga. Memiliki satu kakak laki-laki dan satu adik laki-laki. Saya terlahir dari lingkungan yang menganggap bahwa pendidikan formal bagi anak perempuan belum terlalu penting. Bagi mereka, perempuan cukup berkutat antara dapur, kasur, dan sumur. Tidak ada gunanya berpendidikan tinggi bagi perempuan, karena setinggi apapun ijazahnya. Perempuan akan kembali pada kodratnya, yaitu mengandung, melahirkan, dan menyusui.

Karena, saya merasa keberatan dengan target Bapak. Maka, saya coba untuk bernegosiasi, "Boleh, jika saya tidak lulus UMPTN di perguruan tinggi negeri." Saat itu seperti biasanya, Bapak bereaksi dengan hanya diam. Tapi, tampaknya beliau setuju. Saya akui, biaya pendidikan memang jadi kendala yang lumayan besar bagi keluarga saat itu. Profesi Bapak sebagai buruh tani adalah salah satu hal yang menjadi penyebab. Mengapa Bapak ingin segera melihat saya menikah. 

kampus-unpad-jatinangor-1-61d2742816671717292c10a2.jpg
kampus-unpad-jatinangor-1-61d2742816671717292c10a2.jpg

Kampus impian saya |tribunnews.com


Saya start belajar sungguh-sungguh saat itu. Target lulus UMPTN ke perguruan tinggi negeri saya catat dimana-mana. Bahkan di dinding 'kobong' tempat saya mondok. Target besar itu dimulai dengan batu loncatan berupa target awal yakni lulus SMA dengan peringkat tiga. Saya memasang target lumayan rasional saat itu. Tentu saja dengan mempertimbangkan IQ , sarana pra-sarana dan daya dukung orang tua.

Saya berjuang dapat dikatakan 'mati-matian'. Untuk mencapai target besar itu. Saya memiliki visi 'menyelamatkan masa depan' Apapun kendala yang menghadang saya jadikan ia sebagai tantangan yang indah. Alhamdulillah, kuasa Illahi lebih agung dari target besar yang saya inginkan. Qodarulloh, saya lulus SMA dengan peringkat tiga. Lalu, lulus UMPTN di perguruan tinggi negeri yang saya idamkan. 

Coba bayangkan, Sobat! bagaimana reaksi Bapak saat saya perlihatkan surat kabar yang memuat hasil kelulusan itu. Seperti biasa, beliau hanya diam. Reaksi yang ajib sekali menurut saya. Melihat bagaimana dahsyatnya perjuangan yang saya lakukan. Saya ingin beliau berteriak, "Wow, anakku hebat!" bersujud, berjingkrak, menari apalah. Namun, itu hanya harapan. Kemudian, kehidupan berjalan biasa, seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Saya bahkan hampir menyerah dan menganggap bahwa Bapak tidak akan menepati janjinya. Hingga, di hari Minggu yang cerah, Bapak memanggil saya secara serius. "Kamu, boleh kuliah."

Setelah pengalaman tersebut. Menulis target menjadi hal biasa yang selalu saya lakukan. Tidak hanya target tahunan. Namun, target bulanan, mingguan, dan harian. Karena, saya pikir target besar (baca : tahunan) dimulai dari langkah-langkah kecil (baca : target harian).

SMART Goals

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Jika anda ingin target yang anda tulis goals. Ada metode namanya SMART Goals. Berikut saya rangkum dari beberapa sumber.

Spesifik (khusus)

Ketika anda menyusun target tahunan. Usahakan target itu bersifat spesifik.  Ditulis secara detail dan jelas sasarannya. Agar anda dapat mengikuti langkah demi langkahnya dengan pasti. Contoh : Target tahunan, Body Goals -saya harus rajin olah raga dan membatasi asupan kalori agar berat badan ideal 60 kg, Saya harus menabung Rp. 500.000 setiap bulan agar dapat memiliki Investasi 10 gram logam mulia, Sholat tahajud rutin seminggu 3 kali agar keluarga berkah, menulis artikel satu hari dua artikel agar view pages dan poin bertambah, dan lain-lain.

Measurable (terukur)

Target yang bagus adalah target yang terukur. Tidak imajinatif. Kemajuan atau progress dari target dapat diperkirakan pencapaiannya. Apakah langkah yang kita lakukan mendekati goals. Contoh : Anda memiliki target membeli rumah dengan budget Rp. 300 juta dalam waktu 5 tahun. Maka, itu artinya Anda harus menabung Rp. 5. 000.0000 setiap bulannya.  Target ini dapat diukur, karena dari bulan ke bulan, anda dapat melihat bahwa target itu semakin mendekati pencapaiannya. 

Achievable (dapat tercapai)

Sobat, tulislah target yang berskala sedang alias dapat dicapai. Target tersebut tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Apa yang anda inginkan, akan dapat dicapai. Apabila tujuan itu sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirimu. Umpama jika kamu target investasi 10 gram emas batangan (logam mulia) per tahun. Maka, anda harus menabung Rp. 600.000 per bulan. Anda harus melihat apakah jumlah yang disisihkan itu tidak mengganggu stabilitas keuangan keluarga. Bila dirasa akan berpengaruh. Maka target dapat dikaji ulang. Yaitu diturunkan ke standard yang lebih rendah. umpamanya bukan lagi 10 gram logam mulia. Namun, cukup 5 gram saja dulu. Nah, ini baru target yang dapat dicapai.

Relevant (sesuai)

Sebuah target disebut relevan jika ketika target tersebut tercapai, memiliki dampak positif terhadap hal yang lainnya. Contoh : Ketika anda memiliki target berat badan ideal dengan cara olah raga dan meminimalisir asupan kalori ke dalam tubuh. Maka, target tersebut disebut relevan. Karena jika tercapai, target turun berat badan itu akan berpengaruh pada kondisi kesehatan yang bagus, kulit yang sehat,  dan aktivitas fisik yang bugar.

Time Bound (batas waktu)

Batas waktu yang realistis dan masuk akal diperlukan agar anda dapat terfokus pada target, serta dapat mempersiapkan sumber dana yang diperlukan seawal mungkin. Contoh : jika anda memiliki target menulis satu artikel dalam sehari. Maka, anda harus mempersiapkan bahan-bahan tulisan sedini mungkin. Dimulai dari pemilihan topik dan tema, judul yang bagus, paragraf pembuka yang menarik, dan isi dari tulisan tersebut. Itulah, gunanya batas waktu. Agar anda fokus pada tujuan yang hendak dicapai.

Sudah ada bayangan, target apa saja yang akan dicapai pada tahun 2021? berikut adalah 4 target saya yang akan goals di tahun 2021.

1. Tabungan pendidikan untuk tiga orang anak Rp. 30 juta dalam setahun. Maka, saya harus menabung Rp. 2.500.000 per bulan.

2. Berat badan ideal 60 kg dengan olah raga dan membatasi asupan kalori. Olah raga jalan kaki 30 menit sehari dan makan dengan

     porsi lebih banyak protein.

3. Kursus setir mobil sampai bisa mengaplikasikan mobil, menyetir dengan aman, nyaman, dan selamat. Kursus dilakukan seminggu

    dua kali, pada hari Sabtu dan Minggu selama satu jam setiap kali pertemuan.

4. Mendapat K-Rewards, menulis artikel setiap hari dua artikel.

Terus terang saja, masih ada beberapa target yang belum saya tulis di sini. Namun, 4 target di atas adalah goals yang saya butuhkan pencapaiannya di tahun 2022. Target-target besar lainnya, alhamdulillah sudah terealisasi dengan sempurna.

Semesta Mendukung

Jika kata-kata positif dalam bentuk target telah tertulis di buku. Lalu kita ulang-ulang lisankan dalam doa. Maka, semua yang dilakukan oleh tubuh akan terarah menuju kepada target itu. Tidak akan ada lagi waktu untuk hal yang tidak penting. Umpamanya menceritakan keburukan orang, rebahan tanpa dzikir, dan bertengkar dengan anggota keluarga. Kenapa? karena otak kita akan terfokus pada target yang telah kita tulis. Secara pasti, hukum Illahiah pun berlaku. Dunia dan alam semesta akan mendukung. Yakinlah, bahwa semua yang positif akan menarik hal-hal positif mendekat kepada dirinya. Semua hal positif tidak akan sia-sia. Bila kita optimis, berusaha, dan berdoa. Semesta akan wujudkan goals kita di penghujung tahun 2022. Tunggu saja saatnya. (*)


#Target 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun