Demikian yang dialami oleh penulis, seorang sahabat tanpa kata tiba-tiba memblokir akun FB, No Kontak, Whats'app, Viber, Skype hanya karena beda dukungan. meski selama ini tidak pernah terjadi olok-olok diantara penulis dan sahabat. karena pilpres terputus sudah komunikasi kami, seolah kami tidak pernah kenal satu sama lain.
Sekelompok tim organisasi terpecah belah karena beda dukungan... meski pada akhirnya mereka dapat meredakan egoisme masing-masing. namun dalam hati masih ada rasa.
PILPRES TELAH USAI....
sebagian kembali ke kehidupan normal, tetapi sebagian masih terjebak, sebagian lagi kehilangan banyak hal.
PILPRES TELAH USAI.....
para awak media tetap meliput berita, mereka menerima gaji dari masing-masing perusahaan. para tim sukses, tim pemenangan baik dari capres yang kalah maupun yang menang mereka tetap memiliki kedudukan. bagi tim pemenangan yang capresnya menang sedikit lebih beruntung, jabatan ada di depan mata walau tidak semua akan mendapatkannya, sesuai semboyan mereka, yakni RELAWAN.
lalu bagaimana dengan nasib para pendukung kedua belah kubu capres....??
sebagian sudah kembali kekehidupan normal, sebagian masih saling hujat di media sosial..
tetapi....
sebagian lagi mereka terjebak dalam permusuhan, mereka kehilangan orang-orang terdekat, orang-orang tercinta.. mereka masih saling caci maki, sumpah serapah.
Tugas bagi Capres untuk menenangkan para pendukung, memberi contoh. bahwasanya Pilpres BUKANLAH ajang mencari siapa yang paling hebat, kuat. tetapi pilpres terselenggara adalah untuk mencari pemimpin terbaik dari putra-putra terbaik yang di miliki bangsa ini, bangsa Indonesia.