Mohon tunggu...
Liza Liztyanna
Liza Liztyanna Mohon Tunggu... lainnya -

Kontributor & BMI HK

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lara Khatulistiwaku

21 Agustus 2014   01:02 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:01 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hai tsunami! kepakkan sayapmu

laksana malaikat pencabut nyawa

tiada memandang ara dan waktu

bak kapas terbang di tiup angin

Kau menghiasi ujung Sumateraku tercinta

dengan langkahmu yang mengandung racun berbisa

kau terjang apa yang ada

tanpa memilah nama...

Angkara murkamu menggema

kilatan genderang menguasai jiwa tanpa daya

seakan engkau ingin menelan alam semesta

Berserak mayat di latar pertiwi-ku

berselaras nada dalam nestapa sisa raga yang masih bernyawa meratapi

"mengapa ini terjadi?"

Tsunami...

Kau tinggalkan lara pada khatulistiwa-ku

________________________________________

Puisi ini pernah dimuat majalah Peduli terbitan Hongkong edisi September 2012

by : Liza Liztyanna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun