Mohon tunggu...
Musafir
Musafir Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Literasi

Jalan Kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lantik Pengurus Koorwil Kefamenanu, Pastor Minta Pengurus dan Anggota THS-THM Utamakan Spritualitas

7 Maret 2022   20:53 Diperbarui: 7 Maret 2022   20:55 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koordinator THS-THM Wilayah Kefamenanu Periode 2022-2025, Melkior Uskono, S.Ag (Foto: Istimewa).

Melkior Uskono, S.Ag usai terpilih melalui voting memenangkan 40 suara dari total 75 suara tersebut dalam sambutannya mengatakan, dirinya meminta seluruh anggota THS-THM Wilayah Kefamenanu untuk membangun kerjasama dan komunikasi yang baik guna jalankan program yang sudah ditetapkan bersama membangkitkan organisasi THS-THM terlebih benar-benar menampilkan wajah baru didalam kehidupan sosial masyarakat.

 "Saya tidak sendiri dalam melaksanakan tugasnya sebagai koordinator wilayah THS-THM Kefamenanu jadi saya selalu berharap memberikan saran dan solusi agar kepengurusan ini jauh lebih baik lagi dari sebelumnya," ujarnya.

Lebih lanjut Koordinator Ranting Paroki Naesleu itu menjelaskan, pihaknya akan melanjutkan program kerja yang dicanangkan kepengurusan lama yang dianggap baik dengan kolaborasi program kerja kepengurusan baru untuk mencapai target periode 2022-2025.

"Kita akan lanjutan program yang dianggap sukses dan kami ucapkan terima kasih berlimpah kepada Koordinator Wilayah periode 2018-2021 atas kerja keras selama 3 tahun untuk menjalankan roda organisasi," jelasnya.

Sementara itu Pater Salvator Towary, SVD dalam misa pelantikan pengurus Koorwil THS-THM Kefamenanu pada Minggu (20/02/2022) mengatakan,  anggota THS-THM selalu mengutamakan nilai spiritualitas dalam setiap kegiatannya dan itu berlandaskan pada doa dan membaca Kitab Suci sebagai pegangan. THS-THM, katanya, tidak akan berbeda dengan pencak silat lainnya apabila nilai spiritualitas tidak ditanamkan di dalam kehidupan organisasi pencak silat satu-satunya bernapaskan iman katolik.

"Jangan main-main dengan spiritualitas banyak baca kitab suci, banyak berdoa itulah yang membedakan THS-THM dengan pencak silat lainnya. Itu harus ditunjukan dengan sungguh-sungguh lewat setiap perbuatan di masyarakat," ungkapnya.

Ketua Komisi Kitab Suci Keuskupan Atambua itu menjelaskan, dirinya pernah dipanggil oleh Uskup Atambua, Mgr. Dr. Dominukus Saku, Pr untuk memintanya mengembangkan metode agar muda-mudi mencintai Kitab Suci dan membangun mental minat baca Kitab Suci kaum muda. Diceritakan, Uskup Keuskupan Atambua menyadari bahwa ditengah terpaan dunia jejaring sosial sulit untuk menemukan kaum muda yang menjadi teladan bagi kaum muda lainnya.

"Saya bilang, Bapa Uskup, anggota THS-THM sangatlah cocok untuk menjadi contoh bagi kaum muda Katolik lainnya. THS-THM sudah terbiasa membaca Kitab Suci dan akan lebih mantap melalui pendampingan rohani seperti ret-ret, meditasi, sharing Kitab Suci dan masih banyak lagi," jelasnya.

Dirinya lebih lanjut menjelaskan, perjalanan THS-THM penuh rintangan dan banyak hal yang perlu dibenahi, dengan adanya saling membantu serta saling mendoakan akan memudahkan kegiatan-kegiatan THS-THM berjalan dengan baik.

"Secara pribadi, THS-THM sudah menjadi bagian dari panggilan saya, mendampingi dan membimbing kegiatan rohani," jelas Pastor Serikat Sabda Allah (SVD) itu. (***).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun