Mohon tunggu...
Yuli Aisyah Putri
Yuli Aisyah Putri Mohon Tunggu... Ilustrator - Mahasiswa Sastra Indonesia

Lagi hobi menulis dan mengarang, karena dengan menulis suaraku takkan padam ditelan angin dan akan abadi. Beberapa tulisan saya telah saya unggah di Kompasiana dan juga ada di Academia.edu dan ada di jurnal lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perihal Rasa

29 Desember 2022   14:02 Diperbarui: 30 Desember 2022   00:15 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Aku ingin mendapat kebahagiaan yang banyak dengan melihat wajah ceria berseri disetiap pengunjung yang datang di Kebun Binatang Surabaya ini. Aku juga merasakan kebahagian ketika melihat anak dengan orang tuanya bercengkarama ria."

Tiba-tiba Laili terdiam sebentar dan melanjutkan penjelasannya, bahwa ia juga masih teringat akan perkataan orang tuanya kalau mereka akan menjemput Laili di rumah neneknya.

"Terkadang setiap aku mengingat janji orang tua ku untuk datang menjemput ku, aku lebih semangat membayangkan kebahagiaan ku ketika harus berkumpul dengan mereka dan kakak-kakak ku. Aku merasakan kebahagiaan itu berada didekapanku ketika melihat banyak orang pengunjung kebun binatang berseri wajahnya dan bercengkrama hangat dengan orang terdekatnya. Sungguh aku merasakan senang dalam diriku dan berharap ibu, bapak, dan kakak-kakak ku menyanyangiku."

Mengetahui apa yang dirasakan oleh Laili, aku berkata "di dunia ini kebahagiaan  bukanlah perihal rasa yang biasa. Kebahagiaan yang ku dapat kali ini lebih cukup dari rasa mengeluhku. Anak ini memberiku pernyataan bahwa kebahagiaan bisa datang kepada diri kita ketika kita bisa menerima kebahagiaan orang lain. Namun, rasa bahagia itu tak semurah dan semudah perkataan 'aku senang, aku bahagia', tetapi perihal rasa dalam hati yang tak seindah perkataan itu."

TAMAT !!!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun