"Aku ingin mendapat kebahagiaan yang banyak dengan melihat wajah ceria berseri disetiap pengunjung yang datang di Kebun Binatang Surabaya ini. Aku juga merasakan kebahagian ketika melihat anak dengan orang tuanya bercengkarama ria."
Tiba-tiba Laili terdiam sebentar dan melanjutkan penjelasannya, bahwa ia juga masih teringat akan perkataan orang tuanya kalau mereka akan menjemput Laili di rumah neneknya.
"Terkadang setiap aku mengingat janji orang tua ku untuk datang menjemput ku, aku lebih semangat membayangkan kebahagiaan ku ketika harus berkumpul dengan mereka dan kakak-kakak ku. Aku merasakan kebahagiaan itu berada didekapanku ketika melihat banyak orang pengunjung kebun binatang berseri wajahnya dan bercengkrama hangat dengan orang terdekatnya. Sungguh aku merasakan senang dalam diriku dan berharap ibu, bapak, dan kakak-kakak ku menyanyangiku."
Mengetahui apa yang dirasakan oleh Laili, aku berkata "di dunia ini kebahagiaan  bukanlah perihal rasa yang biasa. Kebahagiaan yang ku dapat kali ini lebih cukup dari rasa mengeluhku. Anak ini memberiku pernyataan bahwa kebahagiaan bisa datang kepada diri kita ketika kita bisa menerima kebahagiaan orang lain. Namun, rasa bahagia itu tak semurah dan semudah perkataan 'aku senang, aku bahagia', tetapi perihal rasa dalam hati yang tak seindah perkataan itu."
TAMAT !!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H