Mohon tunggu...
Kelana Swandani
Kelana Swandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Temu Kangen Mavobiosa dan Alumni Smando 94 Madiun

26 Januari 2025   21:15 Diperbarui: 28 Januari 2025   13:41 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Temu kangen mavobiosa, alumni Smando 94. SMAN Dolopo, Madiun (Dokumentasi pribadi)

 Apakah silaturahmi itu penting? Pastinya iya! Bertemu langsung, apalagi teman yang sudah sekitar 30  tahun terpisah pastinya sangat menarik dan menyenangkan. Apalagi bertemu teman curhat, jangan sampai kita ikut arus mengajak AI teman curhat dengan mengobrol bersama robot. Hadeuh!

Pada hari ini, minggu 26 Januari 2025, mavobiosa dan juga alumni SMAN Dolopo 94 mengadakan temu kangen "ngumpulke balung pisah". Ngumpulke balung pisah sendiri bagi masyarakat Jawa merupakan ungkapan atau istilah untuk mempertemukan kembali anggota keluarga yang lama terpisah dan tercerai berai. Pertemuan secara langsung atau luring tentunya lebih intensif daripada pertemuan daring.

Temu kangen mavobiosa, alumni Smando 94. SMAN Dolopo, Madiun (Dokumentasi pribadi)
Temu kangen mavobiosa, alumni Smando 94. SMAN Dolopo, Madiun (Dokumentasi pribadi)

Kenapa dinamakan dengan ngumpulke balung pisah? 

Yah karena pertemanan itu sendiri sudah seperti saudara. Mereka ingin mempererat kembali tali silaturahmi yang sekian lama telah terputus. Berusaha menyatukan kembali semua warga kelas yang bersama-sama sejak hidup susah di jaman itu hingga sekarang sudah sukses meniti karir dan menikmati kehidupan masing-masing.

Temu kangen mavobiosa, alumni Smando 94. SMAN Dolopo, Madiun (Dokumentasi pribadi)
Temu kangen mavobiosa, alumni Smando 94. SMAN Dolopo, Madiun (Dokumentasi pribadi)

Kebetulan cuaca cerah, matahari tersenyum dan suasana cukup nyaman. Restoran lembah bukit durian terlihat cantik dengan hiasan bunga anggrek dan mawar putih yang mendominasi. Meja kursi berbalut kain putih terlihat mewah elegan.  

Aku dan ayah tiba di lokasi sekitar pukul 09.30. Di sana sudah ada Mas Bibit "Bobit" sebagai ketua panitia dan beberapa temannya yang sudah datang. Kebetulan ayah diundang sebagai walikelas mavobiosa saat itu, 30 tahun yang lalu. Kalau aku sih ikut menemani ayah, hehehe....

Setelah dirasa sebagian besar sudah hadir, acara dimulai karena sudah lewat sekitar 2 jam dari waktu yang ditentukan. 

Mbak Siti Lestari, pemandu acara (dokumentasi pribadi)
Mbak Siti Lestari, pemandu acara (dokumentasi pribadi)

Mbak Sri Lestari sebagai pembawa acara membuka acara dan mengucapkan terimakasih pada semua yang bisa hadir.

Mas Bobit yang memberikan sambutannya sebagai ketua panitia juga mengucapkan terimakasih pada semua yang hadir. Meski begitu ada juga yang hadir dari kelas lain alumni 94 SMAN Dolopo Kabupaten Madiun.

Mas Bob berusaha mengajak semua warga mavobiosa untuk hadir dengan meminta teman yang akrab untuk saling mengajak teman yang lain, sehingga bersedia hadir.

Mas Bobit selaku ketua panitia memberikan sambutan (dokumentasi pribadi) 
Mas Bobit selaku ketua panitia memberikan sambutan (dokumentasi pribadi) 

Bapak Priya Santosa, walikelas mavobiosa yang juga hadir memberikan sambutan dengan mengenang saat 2 tahun menjadi wali kelas mavobiosa. Mengenang bagaimana kondisi dulu yang serba susah dan belum seperti sekarang di era digital dan kehidupan mulai didominasi kecerdasan buatan, Artificial Intelegensia (AI).

Pak Priya Santosa, walikelas mavobiosa (dokumentasi pribadi)
Pak Priya Santosa, walikelas mavobiosa (dokumentasi pribadi)

Ada Mbak Nina, Mas Gunawan dan Mbak Retno yang menceritakan kenangan mereka saat masih berada di kelas mavobiosa.

Mengenang teman-teman dengan  keunikan masing-masing dan juga ada yang sudah mendahului menghadap kehadirat Allah. Untuk itu Mbak Nina mengajak semua yang hadir untuk membacakan alfatihah, mendoakan mereka yang telah berpulang, semoga Husnul khatimah.

Mbak Nina, mengajak yang hadir untuk mendoakan teman-teman yang telah berpulang kehadirat Allah SWT (dokumentasi pribadi)
Mbak Nina, mengajak yang hadir untuk mendoakan teman-teman yang telah berpulang kehadirat Allah SWT (dokumentasi pribadi)

Sementara Mas Gunawan menceritakan perjalanannya yang menginspirasi sejak lulus dari Smando, SMA Negeri Dolopo tahun 94, kuliah di jurusan kesehatan, tapi bekerja di pabrik, bahkan dealer sampai bergabung bersama kamra hingga akhirnya berdinas di kepolisian.

Mas Gunawan menceritakan perjalanannya sejak lulus Smando tahun 94 sampai berdinas di kepolisian (dokumentasi pribadi)
Mas Gunawan menceritakan perjalanannya sejak lulus Smando tahun 94 sampai berdinas di kepolisian (dokumentasi pribadi)

Mbak Hajah Retno yang juga dipanggil Bu Kaji bernostalgia mengenang teman-temannta yang unik, dari yang suka mengantuk sampai yang suka membawa sapu tangan merah, tapi kini semua telah menjadi orang sukses dan berguna dan bermanfaat bagi sesama.

Mbak Retno sampai terharu mengenang perjuangan teman-temannya dan juga perjuangannya sendiri hingga menjadi Ibu yang berguna dan bermanfaat dalam kehidupannya. Bersyukur dan bangga menjadi ibu rumah tangga yang menjadi panutan putra putri nya.

Bu Kaji, mengajak teman-temannya bersyukur dan bangga apapun perannya saat ini, semoga bermanfaat untuk sesama (dokumentasi)
Bu Kaji, mengajak teman-temannya bersyukur dan bangga apapun perannya saat ini, semoga bermanfaat untuk sesama (dokumentasi)

Akhir nya acara ditutup sejenak untuk waktu istirahat, ramah tamah, santap siang dan hiburan bersama.

Tentunya acaranya menarik dan melibatkan semua yang hadir. Semoga lain waktu bisa kita ulas.

Sebelumnya saya dan suami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga atas undangan panitia, suatu penghormatan yang besar bagi kami berdua, terima kasih juga atas oleh-olehnya yang banyak dan lengkap. Mohon maaf tidak bisa membalas dengan layak pada semua warga mavobiosa dan alumni '94 Smando, SMA Negeri Dolopo, Madiun yang tidak bisa kami sebut satu persatu.

Terima kasih tak terhingga juga kami haturkan pada Mas Lurah Mujiyono, dan Mbak Lilik alumni Smando '90 berdua sebagai pemilik resto Lembah Bukit Durian atas buah tangannya yang banyak dan enak. Sekali lagi terimakasih.

Semoga lain waktu bisa kita tayangkan keseruan acara hiburannya yang menarik.

Sementara ini, yuk kita simak dulu video acara intinya ya...

Sumber: YouTube @Isti Yogiswandani channel 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun