Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kebun Teh Jamus, Agrowisata yang Instagramable dan Menentramkan

6 September 2024   10:33 Diperbarui: 10 September 2024   13:19 2139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebun teh Jamus berlokasi di Jamus, Desa Girikerto, kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi. Kebun teh ini merupakan perkebunan teh peninggalan Belanda yang masih berproduksi hingga sekarang.

Sejarah Kebun Teh Jamus bermula pada masa penjajahan Belanda. Pada awal abad ke-20, pemerintah kolonial Belanda mulai mengembangkan perkebunan teh di Indonesia sebagai bagian dari program ekspansi agraria mereka. 

Kebun Teh Jamus didirikan pada tahun 1925 oleh perusahaan teh Belanda, dengan tujuan untuk memproduksi teh berkualitas tinggi untuk diekspor ke pasar internasional.

"Waktu itu ada pengusaha dari Belanda yang mengelola perkebunan ini namanya Van Der Rappart. Makamnya masih ada sampai sekarang ada di area kebun teh Jamus.

Penanaman teh di Jamus  pertama kali  sekitar tahun 1866. Itu sudah ada tanaman teh yang ada di perkebunan Jamus ini sehingga umurnya kalau dihitung sampai sekarang tahun 2024 itu sudah berumur sekitar 156-an tahun. Begitu penjelasan Sutomo selaku Kepala Pengelola Pabrik Teh Jamus.

Kebun Teh Jamus, Agrowisata yang Instagramable dan Menentramkan(dokpri)
Kebun Teh Jamus, Agrowisata yang Instagramable dan Menentramkan(dokpri)

Lebih jauh Sutomo memaparkan, hingga kini, metode penanaman teh seedling yang diterapkan masih mempertahankan varietas asli dari zaman kolonial Belanda, untuk  menjamin kualitas dan keaslian rasa teh di perkebunan teh Jamus. 

"Seedling itu pembibitan dari biji, dengan pohon induknya dari negeri Belanda itu masih ada sampai sekarang. Dipertahankan ada sekirar 40 pohon teh di kebun induk itu, yang dibiarkan alami hingga tingginya mencapai 20 meter.

Kebun teh Jamus ini terletak di daerah pegunungan dengan ketinggian yang ideal untuk pertumbuhan teh, sekitar 1000 m dpl, memberikan karakter khas pada teh yang dihasilkannya. 

Selain sebagai lokasi perkebunan, Kebun Teh Jamus juga dikenal dengan pemandangannya yang indah dan menjadi destinasi wisata yang menarik bagi pengunjung yang ingin melihat proses produksi teh dan menikmati keindahan alam sekitarnya.

Seiring waktu, kebun ini mengalami perubahan kepemilikan dan pengelolaan, terutama setelah Indonesia merdeka dan mengalaminya di bawah kepemilikan negara serta swasta lokal. Namun, Kebun Teh Jamus tetap mempertahankan reputasinya sebagai salah satu produsen teh yang penting di Indonesia.

Sebagai perkebunan teh, Kebun teh Jamus berada di ketinggian dengan hawa sejuk dan pemandangan yang indah. Tak heran kebun teh ini juga menjadi agrowisata yang diminati banyak pengunjung.

Bermain bersama putra kecil yang takut ketinggian (dokpri)
Bermain bersama putra kecil yang takut ketinggian (dokpri)

Kebetulan, Saya mengikuti Acara Camper Van CVI Jatim yang lokasinya berada dalam lingkup wilayah kebun teh Jamus.

Pada pagi hari, kami dipersilakan berjalan-jalan mengeksplor keindahan kebun teh yang Instagramable dengan suasana yang asri menentramkan. Kicau burung, hawa sejuk, pemandangan indah, spot foto yang menarik, membuat agrowisata ini terasa sempurna untuk dikunjungi.

Kebun teh Jamus, Bermandi cahaya pagi(dokpri)
Kebun teh Jamus, Bermandi cahaya pagi(dokpri)

Alih-alih mentarget jalan kaki 10 ribu langkah, perjalanan menikmati keindahan kebun teh lebih menekankan stamina untuk treking menanjak, sebab kontur perkebunan ini meninggi semakin ke atas. 

Peserta Camper Van ramai-ramai menikmati  keindahan kebun teh bersama pasangan, keluarga, atau sendiri.

Pak Pri dan Bu Pri pasangan Camper dari Ponorogo asyik menikmati keindahan kebun teh Jamus (dokpri)
Pak Pri dan Bu Pri pasangan Camper dari Ponorogo asyik menikmati keindahan kebun teh Jamus (dokpri)

Di area camping ground jufa tersedia Glamping, penginapan berbentuk tenda yang disewakan dengan tarif sehari semalam 350  ribu. Bisa untuk 1 keluarga kecil.

Menikmati wisata petik teh di kebun teh jamus(dokpri)
Menikmati wisata petik teh di kebun teh jamus(dokpri)

Menikmati kebersamaan bersama pasangan di tengah kebun teh juga terasa romantis dan memberikan pengalaman tersendiri. 

Banyak manfaat  yang bisa diambil, yaitu :

1. Koneksi Emosional

Waktu berkualitas di tempat yang tenang dan alami dapat memperkuat ikatan emosional bersama pasangan, memungkinkan untuk lebih dekat dan saling memahami.

Sesekali Selfi bareng :)(dokpri)
Sesekali Selfi bareng :)(dokpri)

2. Relaksasi

Lingkungan yang alami dan hijau seperti kebun teh dapat membantu mengurangi stres dan memberikan rasa ketenangan yang sulit ditemukan di lingkungan perkotaan.

3. Kesehatan Mental

 Berada di luar ruangan dan menikmati pemandangan alam dapat meningkatkan mood dan kesehatan mental secara keseluruhan.

Pengalaman baru(dokpri)
Pengalaman baru(dokpri)
3. Pengalaman Baru

Mengalami aktivitas baru bersama, seperti menjelajahi kebun teh, dapat memperkaya hubungan dan menciptakan kenangan yang berkesan dan  berharga.

4. Waktu yang berkualitas 

Menghabiskan waktu di tempat yang indah dan damai memungkinkan pasangan untuk lebih fokus satu sama lain tanpa gangguan dari rutinitas sehari-hari.

Pembelajaran dan Pengetahuan petik teh(dokpri)
Pembelajaran dan Pengetahuan petik teh(dokpri)

5. Pembelajaran dan Pengetahuan

Mengunjungi kebun teh bisa menjadi kesempatan untuk mempelajari lebih banyak tentang proses pembuatan teh, serta manfaatnya bagi kesehatan.

Dengan segala manfaat ini, kebersamaan di kebun teh bisa menjadi pengalaman yang sangat berharga dan memperkaya hubungan pasangan, bahkan pengalaman individu dan keluarga. 

Yuk kita nikmati keseruan dan keindahan kebun teh Jamus dalam video yang sudah saya rekam.

Sumber : YouTube @Isti Yogiswandani channel 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun