Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bagaimana Menikmati Pesona Waduk Kalibening untuk Healing dan Refreshing?

12 Agustus 2024   12:30 Diperbarui: 12 Agustus 2024   15:02 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sarang tawon Gung yang berada di atas tempat duduk di lokasi wisata (dokpri)

Apa itu Wisata Waduk Kalibening?

Untuk masyarakat daerah Saradan dan sekitarnya, mungkin sudah tidak asing dengan nama Waduk Kalibening. Wisata alam yang berkonsep Pariwisata berkelanjutan dengan menjaga kelestarian alam dan interaksi positif bersama warga sekitar ini, merupakan tempat wisata yang bisa menjadi rekomendasi untuk healing dan refreshing.

Lokasi

Waduk yang terkadang juga dikenal dengan nama Waduk widas ini merupakan tempat wisata yang berlokasi di Dusun Setren, Pajaran, Kec. Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur 63155. Begitu posisi waduk Kalibening yang saya kutip dari google maps.

Saat google maps memandu kami untuk berbelok di daerah Saradan, langsung terlihat gerbang masuk yang bertuliskan wisata waduk Kalibening, menambah keyakinan kalau tidak salah arah. Maklum, kami termasuk yang sering disesatkan oleh google. Eh...

Meski langsung masuk gapura atau gerbang wisata, ternyata loket penarikan karcis tidak di situ, tapi masih masuk beberapa ratus meter.

Berapa HTM dan harga total yang Harus Dibayar untuk masuk ke tempat wisata waduk widas Kalibening?

Di loket pembayaran kami berhenti.

"Dua orang, Pak!" Kata Ayah pada petugas yang mendatangi kami.

"Tiga puluh ribu, Pak!"

Aku mengulurkan uang 50 ribuan dan mendapat 2 lembar tiket masuk weekend dewasa, selembar karcis parkir, dan 2 botol air mineral, serta kembali 20 ribu.

Dua lembar tiket masuk, karcis parkir, dan 2 botol air mineral, total 30 ribu(dokpri)
Dua lembar tiket masuk, karcis parkir, dan 2 botol air mineral, total 30 ribu(dokpri)

Dari loket tiket masuk, ternyata masih agak jauh untuk masuk lokasi wisata. Sepanjang perjalanan, banyak pepohon yang menambah kerindangan. Dari mahoni, jati, sampai pohon mangga yang mulai berbunga. 

Tak lama, keindahan air biru waduk Kalibening mulai terlihat dihiasi rindangnya pepohonan.

Sampai di lokasi, kita bebas memilih tempat parkir, dari di tepi jalan, sampai turun di tepi danau. Tidak ada tukang parkir yang mengatur, jadi kita harus memilih sendiri tempat parkir, dan bertanggung jawab terhadap kendaraan masing-masing.

Deretan toilet terlihat baru saja dibangun, untuk melengkapi toilet yang sudah tersedia. 

Maklum, bagi pengunjung, sarana toilet adalah kebutuhan vital.

Deretan toilet tersedia untuk memfasilitasi kenyamanan pengunjung(dokpri)
Deretan toilet tersedia untuk memfasilitasi kenyamanan pengunjung(dokpri)

Banyak warung berjajar di pinggir jalan. Dari ikan bakar, ikan goreng, pecel, siomay, bakso, mie ayam, dan aneka ragam menu ditawarkan di sini.

Tapi membawa bekal dan menggelar tikar di sini jika datang berombongan juga bisa direkomendasikan. Tempat nya luas dan nyaman. 

Meski bukan daerah tinggi, tapi hawanya sejuk. Saat saya datang angin bertiup kencang. Seplastik kerupuk yang saya beli langsung melayang diterbangkan angin saat saya letakkan di atas meja yang terdapat di situ. 

Kita juga bisa memesan kelapa muda utuh dengan harga sekitar 10-15 ribu. Harga tergantung musim dan penjualnya.

Duduk-duduk sambil menikmati kelapa muda (dokpri)
Duduk-duduk sambil menikmati kelapa muda (dokpri)

Bagaimana Menikmati Pesona Waduk Kalibening untuk Healing dan Refreshing?

1. Duduk-duduk bersama keluarga sambil menggelar tikar dan menikmati bekal yang dibawa dari rumah.

Duduk-duduk di bawah pohon rindang (dokpri)
Duduk-duduk di bawah pohon rindang (dokpri)

2. Duduk di meja dan kursi yang tersedia bebas akses, dan memesan makanan yang diinginkan dari warung-warung yang ada di situ.

"Bu, hati-hati. Tadi ada yang disengat tawon!" Seorang lelaki pemilik warung mengingatkan saya untuk berhati-hati.

"Tawon apa, Pak?" Tanya saya kaget.

"Nggak tau tawon apa, itu Bu sarangnya!"

Aku langsung menengok ke arah yang ditunjuk lelaki itu. Ternyata benar, ada sarang tawon Gung di situ. Beberapa tawon keluar dan terbang berdengung. Mungkin karena terpaan angin yang begitu kencang, sehingga tawon-tawon itu marah dan keluar sarang.

"Telepon ke damkar saja, Pak. Biar sarangnya diamankan dan tidak mengganggu pengunjung!"

Tapi lelaki itu hanya tersenyum, mungkin tak paham. Masak pemadam kebakaran mengurusi sarang tawon? Tapi memang begitu, dulu di RT saya juga ada sarang tawon Gung di dekat mushola, dan petugas damkar yang menanganinya.

Kalau di Madiun Kota mungkin yang menangani. Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD)

Sarang tawon Gung yang berada di atas tempat duduk di lokasi wisata (dokpri)
Sarang tawon Gung yang berada di atas tempat duduk di lokasi wisata (dokpri)

3. Berfoto di spot foto yang menarik.

 Untuk pasangan romantis bisa berfoto dengan latar belakang tulisan "marry me" yang ada di situ. Mungkin itu tulisan yang ditinggalkan pasangan yang melakukan prewed di situ.

Marry me, salah satu spot menarik untuk pasangan yang akan menikah (dokpri)
Marry me, salah satu spot menarik untuk pasangan yang akan menikah (dokpri)

Spot foto ini menjadi favorit tempat prewed dan pasangan yang mau menikah.

4. Bersampan ke tengah waduk atau memutarinya.

Bersampan di waduk Kalibening (dokpri)
Bersampan di waduk Kalibening (dokpri)

Tapi bersampan biasanya hanya dilakukan penduduk yang tinggal di dekat situ dan memanfaatkan sampan untuk mencari ikan lebih ke tengah. Kalau sampan wisata belum ada, mungkin masih perlu pembenahan "safety" nya.

5. Memancing ikan.

Para pengunjung yang menikmati pesona waduk Kalibening dengan memancing ikan (dokpri)
Para pengunjung yang menikmati pesona waduk Kalibening dengan memancing ikan (dokpri)

Beberapa pengunjung memilih menikmati pesona waduk Kalibening dengan memancing ikan. Terlihat pengunjung yang memancing ikan di tepi danau.

Tapi ada juga yang masuk ke air sampai sebatas pundak. Mengapa begitu? 

Salah seorang pemancing menjelaskan, memancing dengan masuk ke air mempunyai beberapa alasan :

1. Wujud totalitas memancing dan kepuasan tersendiri.

2. Dengan tubuh terendam air, bisa menghindari sengatan matahari.

3. Saat kaki menginjak tanah yang terendam, bisa merangsang feeling apakah di sekitar situ terdapat banyak ikan. 

Unik, ya. Ada yang penasaran ingin memancing di sini juga?

Karena haus, saya dan Ayah mampir di warung paling ujung dekat posisi saya dan Ayah.

Awalnya, Ayah tertarik pada tulisan petis yang tertulis di depan warung. Ada rujak petis, dan kerupuk pecel, selain bakso, mie ayam, nasi pecel, dll.

"Bu, minta dibuatkan sambal petisnya saja boleh?" Tanya Ayah. Tadi kami memang membeli kerupuk goreng pasir yang biasa dinikmati dengan sambal petis. 

Tapi sayangnya dalam bungkus kerupuk nya tidak disertakan sambal petis, jadi Ayah yang penggemar petis, berinisiatif minta dibuatkan sambal petis, dan pemilik warung, sebut saja Bu Siera(30 tahun) bersedia membuat sambal petis untuk kami .

Kerupuk dan sambal petis (dokpri)
Kerupuk dan sambal petis (dokpri)

"Bu, jualan di sini gratis atau sewa Bu?"

"Sewa, Pak. Setahun 800 ribu!"

"Tinggal menempati, Bu?"

"Sewa kaplingnya saja, Pak. Kalau warungnya kami bangun sendiri," lanjut Bu Seira.

" Kalau air, listrik itu disediakan pengelola, Bu?"

"Iya, Pak. Air setiap bulan kami membayar 35 ribu. Kalau listrik 50 ribu. Uang kebersihan juga 50 ribu!"

"Wah, tapi menguntungkan ya,Bu?

"Ya beginilah, Pak. Pengunjung juga sepi sejak covid itu. Kalau sebelumnya ramai!"

"Ini kalau selain Sabtu Minggu pengunjungnya bagaimana, Bu?"

"Sepi, Pak. Tapi ya tetap saya syukuri saja. Keahliannya cuma buka warung, Pak!"

"Semoga laris ya, Bu!"

"Aamiin...!"

"Ibu minumnya apa?" Tanya Bu Seira. Sementara Ayah sudah memesan segelas kopi.

Kutawari makan katanya masih kenyang. Tadi beli nasi urap di pasar Pundensari pakai tampah kecil. Jadi kekenyangan.

"Es degan yang gelasan ada, Bu?"

" Kosong, Bu. Degannya pas habis!"

"Kalau es jeruk?"

"Ada, Bu!"

"Ya sudah, es jeruk saja!"

Sambil menunggu pesanan disiapkan, saya berselancar sejenak tentang serba-serbi waduk Kalibening. Dari foto dan video yang menakjubkan sampai misteri bukit Kalibening yang kadang muncul, kadang menghilang.

Wasana Kata

Di manapun kita berwisata, jangan lupa untuk ikut menjaga kebersihan dan kelestarian tempat wisata, agar keberlangsungannya tetap terjaga dan memberi manfaat bagi semua pihak. Wisata waduk Kalibening mengadopsi pariwisata berkelanjutan yang mendukung keberlangsungan pariwisata dan kehidupan warga di sekitar lokasi.

Di samping itu juga memperhatikan kebutuhan dan kenyamanan wisatawan yang datang berkunjung ke tempat wisata yang bersangkutan seperti Wisata Waduk Kalibening di Dusun Setren, Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Semoga bermanfaat bagi para pembaca dan kompasianer yang sengaja ingin berwisata ke sini, lewat dan ingin mampir, maupun membutuhkan rekomendasi wisata alam di Kabupaten Madiun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun