Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bagaimana Menikmati Pesona Waduk Kalibening untuk Healing dan Refreshing?

12 Agustus 2024   12:30 Diperbarui: 12 Agustus 2024   15:02 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sudut waduk Kalibening (dokpri)

Tak lama, keindahan air biru waduk Kalibening mulai terlihat dihiasi rindangnya pepohonan.

Sampai di lokasi, kita bebas memilih tempat parkir, dari di tepi jalan, sampai turun di tepi danau. Tidak ada tukang parkir yang mengatur, jadi kita harus memilih sendiri tempat parkir, dan bertanggung jawab terhadap kendaraan masing-masing.

Deretan toilet terlihat baru saja dibangun, untuk melengkapi toilet yang sudah tersedia. 

Maklum, bagi pengunjung, sarana toilet adalah kebutuhan vital.

Deretan toilet tersedia untuk memfasilitasi kenyamanan pengunjung(dokpri)
Deretan toilet tersedia untuk memfasilitasi kenyamanan pengunjung(dokpri)

Banyak warung berjajar di pinggir jalan. Dari ikan bakar, ikan goreng, pecel, siomay, bakso, mie ayam, dan aneka ragam menu ditawarkan di sini.

Tapi membawa bekal dan menggelar tikar di sini jika datang berombongan juga bisa direkomendasikan. Tempat nya luas dan nyaman. 

Meski bukan daerah tinggi, tapi hawanya sejuk. Saat saya datang angin bertiup kencang. Seplastik kerupuk yang saya beli langsung melayang diterbangkan angin saat saya letakkan di atas meja yang terdapat di situ. 

Kita juga bisa memesan kelapa muda utuh dengan harga sekitar 10-15 ribu. Harga tergantung musim dan penjualnya.

Duduk-duduk sambil menikmati kelapa muda (dokpri)
Duduk-duduk sambil menikmati kelapa muda (dokpri)

Bagaimana Menikmati Pesona Waduk Kalibening untuk Healing dan Refreshing?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun