Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Nyamannya ke Jakarta bersama Gajayana

11 Juli 2024   13:04 Diperbarui: 12 Juli 2024   06:05 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di dalam kereta Gajayana Malang -Jakarta. (Dokumentasi Pribadi)

Di tengah ramainya pembuatan ART(Autonomous Rapid Transit) yang dikemukakan Presiden Jokowi sebagai angkutan perkotaan, saya justru sedang tertarik dengan angkutan massal jarak jauh, yaitu kereta api.

Kalau untuk tingkat perkotaan, mungkin jumlah penduduk yang melakukan perjalanan tidak sebanyak penumpang jarak jauh, sehingga angkutan massal seperti ART yang satu gerbong bisa menampung 100 orang sedikit kurang tepat, apalagi jika jalurnya terbatas. 

Pembuatan ART di tiap kota, justru membebani APBD yang setiap daerah/kota berbeda-beda.

Berbeda dengan pembuatan ART, angkutan massal seperti kereta api jarak jauh sangat dibutuhkan. Ini bisa dibuktikan pada hari Senin kemarin saat ingin melakukan perjalanan, sudah tidak ada kursi kosong untuk moda kereta api.

Akhirnya tinggal kereta api eksekutif Gajayana Malang-Jakarta yang masih menyisakan banyak kursi, sehingga itu yang kami pilih, dengan tarif sekitar 750 ribu rupiah per orang.

Yuk kita ikuti perjalanan seru saya dengan kereta api Gajayana ke Jakarta.

18.37 Stasiun Madiun

Jug ijag ijug ijag ijug...eh. Nggak ya. Kereta sekarang sih bunyinya werr ...werrr ...werrr.....prettt..... Ngung.. ngung...ngung...preet! Eh...

Duduk langsung katrok. Senang ada bancikan. Apa ya namanya. Tempat meletakkan kaki. Hihihi....! Ini sangat bermanfaat, bisa mencegah kaki bengkak atau kesemutan karena perjalanan jarak jauh .

Ketahuanlah, itu yang jumbo bengkak kaki siapa. Eh....(Dokumentasi Pribadi)
Ketahuanlah, itu yang jumbo bengkak kaki siapa. Eh....(Dokumentasi Pribadi)

Habis itu agak sewot, kenapa pilih kereta eksekutif kok dikasih kursi yang pegangannya rusak?

Kenapa pegangan kursinya kaya gini? (Dokumentasi Pribadi)
Kenapa pegangan kursinya kaya gini? (Dokumentasi Pribadi)

Ternyata sandaran kursinya memang bisa dibuka tutup karena ada fungsinya .

Ternyata, saat ditarik ada apanya? (Dokumentasi Pribadi)
Ternyata, saat ditarik ada apanya? (Dokumentasi Pribadi)

Ternyata, dalam sandaran kursi ada tatakan meja yang tersembunyi. Bisa jadi banyak yang sudah paham karena saat naik kereta api eksekutif biasa memanfaatkan nya. Tapi bisa jadi banyak juga yang tidak paham, sehingga mengganggap sandaran kursi biasa tanpa fungsi lain 

Tara.... ternyata di dalam pegangan kursinya ada meja alas makan. Hihihi....(Dokumentasi Pribadi)
Tara.... ternyata di dalam pegangan kursinya ada meja alas makan. Hihihi....(Dokumentasi Pribadi)

Ternyata pegangan kursinya nggak rusak, tapi memang bisa dibuka. Jadi kalau mau makan di kereta ada tatakan mejanya, sehingga bisa makan dengan nyaman. Tak heran harga kereta eksekutif berbeda jauh dengan kelas ekonomi, bisa 3x lipat.

Nanti bisa dilihat di video ya...

Sumber : YouTube @Isti Yogiswandani channel 

Di samping beberapa fasilitas yang menarik, kecepatan kereta kelas eksekutif juga bisa diandalkan. Stasiun Madiun -Jakarta yang untuk kelas ekonomi bisa 12 jam lebih, untuk kelas eksekutif cuma 7,5 jam.

Berangkat dari stasiun Madiun pukul 18.37, pukul 19.38 sudah sampai di Stasiun Solo Balapan.

19.38. Stasiun Solo Balapan

Lumayan, berhenti sekitar 10 menit. Yuk makan dulu. Buka bekal. Dikemas kt beli biar keren. Padahal bawa bekal dari rumah, hihihi...

Bawa bekal nasgor lauk telor dadar dan galantin bandeng dikasih murid alumni. (Dokumentasi Pribadi)
Bawa bekal nasgor lauk telor dadar dan galantin bandeng dikasih murid alumni. (Dokumentasi Pribadi)

Kereta kembali berjalan menuju Stasiun Yogyakarta. 

"Masnya turun Yogyakarta? Sebentar lagi sampai, silakan bersiap -siap!" Seorang pramu kereta mengecek dan mengingatkan penumpang yang turun di stasiun terdekat kira-kira 10 menit sebelumnya. Pelayanan yang bagus. Dengan demikian tidak ada penumpang yang salah turun.

Pramu kereta mengecek dan mengingatkan penumpang yang akan turun di stasiun terdekat. (Dokumentasi Pribadi)
Pramu kereta mengecek dan mengingatkan penumpang yang akan turun di stasiun terdekat. (Dokumentasi Pribadi)

20.27 Stasiun Yogyakarta 

Tiba-tiba di stasiun Yogyakarta kursi banyak yang kosong. Tapi tak lama segera terisi penuh. Kereta pun kembali bergerak. Rasanya pelan dan halus, tapi sesungguhnya kecepatan kereta kira-kira berada di kisah 100 km/jam.

21.10 Stasiun Kutoarjo 

Berhenti sekitar 8 menit.

Madiun-kutoarjo 2,5 jam? Luar biasa. Masya Allah. Padahal biasanya kalau mudik Purworejo sekitar 10 jam. Sayangnya saya pilih Eksekutif 1, jadi cepat sampai. Eh... maksudnya, saat berhenti selalu di luar stasiun, karena depan sendiri. Jadi pemandangan nya cuma gelap. Gerbongnya di luar stasiun. Tidak bisa merekam suasana stasiun jadinya.

21.35 Stasiun Kebumen.

Zzrrr...apaan tuh? Ternyata ada yang ngorok. Eh... berhenti sejenak. Karena penumpang yang turun dan naik cuma sedikit, nyaris tidak ada perubahan jumlah penumpang, pukul 21.40 kereta kembali berangkat. Berhenti nya cuma 5 menit.

22.10 Stasiun Kroya 

Kereta berhenti di Stasiun Kroya. Tapi tidak lama. Kereta ini lewat jalur Selatan , jadi melewati Yogyakarta -Kutoarjo- Kebumen - Kroya, Purwokerto, dst .

Setelah Stasiun Kroya, ternyata saya mulai terlelap. Maklumlah, meski kecepatan nya tinggi, laju kereta relatif stabil dan halus, sehingga tak terasa. Sejuknya suasana dalam kereta juga membuat mata terpejam tanpa terasa.

Tiba-tiba saja kereta Gajayana sudah memasuki stasiun Gambir dan kami harus segera turun.

Meski pukul 03. 10 dinihari, suasana terang dan nyaman. Lagu kicir-kicir berkumandang menyambut penumpang yang baru tiba ke Jakarta.

Si bungsu sudah siap menjemput kami untuk lanjut ke penginapan yang sudah dipesannya di Studio One Thamrin. Siangnya kami akan menghadiri wisuda si bungsu di Plenary hall JCCH. Masih banyak waktu untuk istirahat di penginapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun