Kenapa tidak digunakan usia maksimum 60 tahun untuk pelamar, ya. Jadi asal belum memasuki usia pensiun, boleh melamar kerja. Kalau perlu, usia pensiun menjadi 70 tahun. Eh, Â kalau ini sih kemauan orang yang masih ingin bekerja. Padahal yang sudah bekerja puluhan tahun, sudah tidak sabar untuk memasuki masa pensiun.
Seperti saat saya jalan pagi dan berwisata kuliner, di samping banyak pelaku usaha UMKM yang masih muda dan sangat produktif, terselip pula para lansia yang masih semangat berkarya.
Seperti sebut saja namanya Pak Sastro yang usianya sekitar 70 tahunan. Beliau berjualan lumpia Semarang.
Di usia beliau, mungkin kalau PNS sudah menjalani purna tugas atau pensiun. Tapi beliau masih produktif bekerja.
Lumpia jualannya lumayan laris. Membuat semangatnya bangkit.
Dalam beberapa langkah, saya menemukan grup pengamen yang beberapa anggotanya sudah lansia. Mereka menyanyikan lagu-lagu Jawa dan campursari. Pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh lansia karena tidak memerlukan tenaga besar, meski tetap perlu skill menyanyi yang mumpuni.
Baru-baru ini, di Jakarta ada lowongan untuk para lansia, khusus untuk usia 60 tahun ke atas.
Seperti dikutip dari www.kompas.tv, Boga group membuka lowongan kerja atau loker bagi para lansia berusia diatas 60 tahun. Pekerjaan yang ditawarkan adalah menerima pesanan, menghidangkan makanan, dan membersihkan meja setelah digunakan.
Berdasar akun Instagram resmi @bogagroup_id, Minggu (21/4/2024), seperti  dilansir dari kompas.tv, Presiden Direktur Boga Group Kusnadi Raharja menyatakan, saat ini jarang ada industri yang bersedia merekrut lansia. Padahal, justru banyak lansia yang kompeten dan berpengalaman di bidang ini.
Lowongan untuk lansia ini tentu menjadi terobosan baru di bursa tenaga kerja. Mengancam kesempatan gen Z untuk mendapatkan pekerjaan? Tentunya tidak.
Justru dengan adanya lowongan untuk lansia ini seharusnya justru memicu semangat anak muda untuk berkarya lebih baik. Jika para lansia saja masih mampu berkarya, mengapa anak muda tidak?