Dam Jati adalah bendung yang berada di bawah pengelolaan Jasa Tirta Kabupaten Magetan. Dam jati ini mungkin bukan mata air alami, karena merupakan bendung buatan yang dimanfaatkan untuk menampung air hujan.
Meski begitu, tempat ini bisa menjadi tempat nyaman untuk misalnya ngabuburit saat ramadan kemarin. Suasana nya yang damai dan asri cocok untuk menikmati kesegaran alam sambil memancing, atau sekedar duduk menikmati gemuruh air.
Saat sering turun hujan, air dalam dam penuh dan berlimpah, tapi saat kemarau airnya surut. Bahkan dasar sungai di dekatnya sampai terlihat dasarnya. Mungkin karena air dam ini bersumber dari air hujan, bukan mata air.
Wisata dam jati ini berupa bendung dengan saluran air yang terbagi dan keluar dari pintu-pintu air yang dibangun untuk menata keluar nya air, agar terbagi merata dan mengalir ke beberapa wilayah.
 Sumber air dam jati berasal dari air hujan, meski tak tertutup kemungkinan ada dukungan mata air yang tidak terlihat.
Sempat nyasar melewati jalan sempit tak rata sedikit rusak dan sempit, akhirnya kami menemukan jalan mulus beraspal meski harus memutar. Sudah lama kami tak ke sini.
Memasuki gerbang pintu masuk Dam Jati, kami ditarik HTM 10 ribu untuk bebas parkir dan tiket masuk 2 orang. Tapi mungkin 10 ribu untuk parkir mobil, sedang pengunjung tidak ditarik tiket masuk, berapapun yang ada dalam mobil.
Masuk ke tempat rekreasi dam jati terasa sepi, padahal saya ke sana bersama suami pada hari Minggu.