Mudik lewat jalur pantai selatan atau yang biasa disebut mudik pansela, mungkin itu jalur yang harus kami lalui. Tapi mungkin jalur pansela lebih viral sebagai lawan mudik Pantura, pantai Utara via pekalongan dan Semarang.
Saat mudik dari Madiun ke Purworejo, mungkin kurang tepat disebut mudik, tapi sebagai kunjungan dari desa ke desa. Eh...
Adik saya yang lebih tepat disebut mudik pansela,dari Bandung ke Purworejo via Cilacap, Purwokerto, Kebumen, Kutoarjo dan Purworejo.
Mudik dari Madiun ke Purworejo tanggal 7 April yang telah lewat kondisi lalulintas lancar jaya. Apalagi dari Madiun Kartasura. Iyalah, lewat tol. Hihihi ..
Tapi memang lancar jaya, kok. Hanya ada perlambatan beberapa menit selepas keluar tol Kartasura, selanjutnya lalulintas menuju Yogyakarta via Klaten lancar jaya, malah sedikit lengang.
Sedang kondisi lalulintas lintas di Ngawi bisa kita saksikan dalam video berikut :
Sumber: YouTube @Isti Yogiswandani channel
Alhamdulillah sampai Purworejo lancar jaya. Paginya siap melaksanakan shalat Ied di masjid terdekat.
Di sini, biasanya shalat Ied dilakukan di masjid. Jarak rumah dengan masjid kira-kira 600 m. Tapi kita memilih jalan kaki. Menikmati suasana kampung halaman yang indah dan asri. Sepanjang jalan sudah halus terplester atau cor hasil iuran warga secara mandiri.
Sepanjang jalan kami bertemu tetangga juga yang sama-sama berangkat menuju masjid.
Waktu masih menunjukkan pukul 06.40, sedang shalat Ied dimulai pukul 07.00 wibÂ
Saat shalat Ied, katib memberikan tausiah tentang ramadan dan idul Fitri.
Dosa di antara sesama hanya akan diampuni Allah jika kedua orang yang bermusuhan saling memaafkan.
Kita wajib minta maaf pada :
1. Kedua orang tua
Ridho Allah ada pada ridho kedua orang tua.
Jika mereka telah meninggal, datangi kuburnya, dan berdoa untuk memohon kan Ampun atas segala dosa dan kesalahan yang diperbuat.
2. Suami istri.
3. Sesama.
Selepas sholat Ied kami berkeliling saling memohon maaf dan memaafkan sambil bersalaman dengan sesama wanita. Dan laki-laki laki dengan laki-laki.
Sehabis shalat Ied kita beramai-ramai ke makam untuk membersihkan dan nyekar para sesepuh, orang tua dan saudara yang telah berpulang ke Rahmatullah.
Di makam sudah ramai orang yang juga berniat nyekar dan membersihkan makam, sambil mendoakan kedua orang tua dan para saudara yang telah dimakamkan di situ.
Ritual yang juga dilakukan saat mudik lebaran adalah saling berkunjung atau bersilaturahmi ke tetangga.
Terkadang kita bertemu di jalan dan saling bersalaman.
Saat bersilaturahmi itulah bisa saling bercerita dan bernostalgia.
Tapi semakin lama, terkadang kita sudah tidak mengenal generasi Z yang saat lahir saya sudah tidak tinggal di sini, jadi bisa saling memperkenalkan diri. Meski tahun depan sudah lupa lagi, dan anaknya sudah bertambah besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H