Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kisah Mudik Menarik, Petik Degan dari Kebun Sendiri

10 April 2024   15:54 Diperbarui: 20 April 2024   12:39 1602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mau degan, nggak?"Tanya kakak.

"Maulah! Tapi siapa yang mau petik degannya?" Jawab ku.

Kami memang punya kebun kelapa. Lumayan lah meski mungkin tidak seluas perkebunan. Namun begitu, banyaknya pepohonan ini memudahkan kita menemukan sumber mata air dari dalam tanah.

Dulu, Bapak memang suka sekali menanami pekarangan dengan aneka tanaman. Sampai sekarang banyak pohon buah-buahan yang masih menghasilkan.

Salah satunya kelapa. Tapi pohon kelapa nya tinggi-tinggi. Perlu ketrampilan khusus untuk memanjat pohon kelapa yang begitu tinggi.

Pohon kelapa nya tinggi -tinggi. Butuh orang yang punya ketrampilan khusus untuk memanjat nya (dokpri)
Pohon kelapa nya tinggi -tinggi. Butuh orang yang punya ketrampilan khusus untuk memanjat nya (dokpri)

"Ada orang yang mau beli kelapa muda.Bisa sekalian minta tolong dipetikkan!" Jawab kakak lagi.

"Oke, 2 atau 3 saja, jangan banyak-banyak. Bisa buat takjil puasa hari terakhir!"

Kebun kelapa yang berlokasi di dekat rumah ini, berdampingan dengan banyak pohon lain. Ada durian, tapi belum pernah berbuah. Ada langsep, sejenis duku. Dulu sering berbuah dengan banyak dompolan atau tandan.

Ada banyak pohon sonokeling yang bisa diambil kayunya. Di sepanjang pinggir berbatasan dengan sawah juga banyak pohon pisang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun