"Oh, sepertinya aku butuh banyak telur nih. Sementara beli 2 kg saja," bisikku dalam hati.
Sebenarnya masih banyak telur di kulkas. Tapi penasaran baca berita di internet, katanya ada penjual telur stres dan ngamuk gara-gara harga telur turun drastis.
Kulihat tanggal nya tepat hari itu(kemarin). Makanya penasaran. Seberapa drastis turunnya, sekalian membuktikan, sebab biasanya banyak berita hoax dan bombastis yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Sementara, dikutip dari economy.okezone.com, menjelang lebaran harga telur akan kembali naik. Hal ini disebabkan harga ongkos kirim dari kandang ke toko distributor.
Menjelang lebaran, truk sudah tidak bisa lewat tol, sehingga butuh waktu lebih lama dan mempengaruhi harga telur ayam ras segar. Begitu pengakuan Anesh, pedagang telur di kawasan pasar Mampang Prapatan kepada MNC portal Indonesia kemarin (4/4/2024)
Sekitar seminggu yang lalu, harga telur masih di kisaran 28 ribu. Bahkan ada yang menjual 30 ribu karena sudah terlanjur kulakan dan tidak mau rugi.
Sedang dari laman peternakrakyat.com, yang saya kutip hari ini (5/4/2024) ternyata harga telur memang turun.
Berikut daftar nya :
Terlihat harga telur berkisar antara 23.400 di Pati sampai 27.500 per kg di Lampung.
Sedang untuk Jawa Timur, wilayah Madiun tidak saya temukan.
Tapi ada wilayah Magetan dan Blitar yang tercantum.
Untuk daerah Magetan, harga telur ayam ras hari ini tercatat 22.700. Sedangkan untuk Blitar, 22.500.
Sedang di Madiun, saat saya barusan membeli di kios langganan ternyata sudah turun jadi 24.500. Lumayanlah bisa untuk membuat martabak, atau membuat roti buat bekal mudik.
Menurut laman ini, berikut penyebab harga telur turun:
- Serapan pasar turun, karena di bulan ramadan masyarakat tidak ada yang menggelar Hajadan, sehingga permintaan turun, dan harga ikut turun.
- Adanya PHK besar-besaran, yang berdampak pada usaha warung dan makanan di sekitar lokasi kerja.
- Stok melimpah, sedang permintaan pasar turun. Jika stok melimpah, tapi permintaan tetap tinggi, kestabilan harga bisa dipertahankan. Tapi jika stok melimpah daya beli turun, maka peternak akan melempar telur ke pasaran dengan harga standar karena takut busuk.