Mereka bertobat dan berjanji untuk tidak lagi-lagi kabur.
Sejak saat itu, Ahyad mulai menerima kehidupan pesantren dan belajar mensyukuri.
Ahyad belajar giat. Saat antri di kamar mandi, bisa sambil murojaah hadits nabi. Saat makanpun dinikmati dan disyukuri jadi terasa lezat.Â
Lambat lain Ahyad memahami, bahagia itu bukan di saat semua keinginan terpenuhi, tapi di saat bisa menerima keadaan dengan lapang hati.
Di saat mulai bertobat, Ahyad justru mendapat kabar Abi dan ummi nya meninggal karena kecelakaan.
Hal ini membuat Ahyad kembali goyah, tapi saat mengingat pesan ummi nya dan selalu mengingat Allah Ahyad kembali tenang.
Akhirnya Ahyad menjadi santri yang penuh prestasi, meski dia sebenarnya tidak berambisi lagi dengan semua capaiannya.Â
Ini perjalanan hamba menuju Illahi.
Yang terpenting jangan pernah merasa tinggi.
Semoga Allah selalu menjaga diri ini.
Sampai langkah ini menemui batas tepi.
(Ahyad, dalam the power of taubat dan kelapangan hati)
Penasaran ingin lihat filmnya? Silakan dibuka di YouTube Al Bahjah TV ya, berikut link nya.
#ramadan bercerita 2024 hari 22