Ada kisah tentang seorang guru spiritual besar bernama Abu Madyan Al-Maghribi(1199M).
Iya tidak bersedia mengajar ribuan orang yang ingin belajar kepadanya sebelum menghabiskan waktu yg lama dalam pengasingan.
Iya tetap tinggal di kamarnya selama 1 tahun dan hanya keluar saat shalat Jumat.
Banyak orang menunggu di depan kamarnya dan memohon agar ia keluar dari kamarnya dan berbicara pada mereka. Karena dipaksa, akhirnya ia keluar. Tapi saat melihat burung-burung Pipit di pohon Seroja berhamburan saat dia keluar, ia berkata pada orang-orang yang menunggunya.
" Layakkah aku menemui kalian, sedang burung-burung pun berhamburan meninggalkanku?"
Lalu dia masuk lagi ke dalam kamarnya dan kembali mengasingkan diri. Saat ia keluar dan burung-burung Pipit tetap tinggal di pohon Seroja, barulah ia bersedia pada orang-orang yang menunggunya dan mulai mengajar.
Demikianlah. Dia mulai mengajar sebagaimana dia hidup secara penuh. Seimbang dalam dan luar. Sufisme memprioritaskan perhatian pada"hati" yang mencerminkan kebenaran yang "ada" di dalam nya yang melampaui dan dalam waktu.
Terlepas dari pro kontra tentang sufisme, membaca buku ini memberi pengalaman menarik dan memperkaya wawasan saya tentang Sufisme dan Islam.
Terima kasih.
Semoga buku yang saya baca bermanfaat dan menambah keimanan saya untuk beribadah dengan ikhlas dan gembira.
Salam....
Daftar pustaka