Bulan ramadan sedang kita jalani. Di bulan penuh berkah ini, semua muslim berlomba-lomba melakukan kebaikan dan amalan -amalan yang dianjurkan, salah satunya berbagi takjil.
Keutamaan berbagi takjil atau makanan berbuka bagi orang yang berpuasa ini seperti hadits yang dikutip dari alazharpeduli.or.id :
Diriwayatkan oleh Zaid bin Khalid Al-Juhani RA, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
"Siapa saja yang memberi makan orang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa, walau sedikit"
(HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192)
Menurut At Tirmidzi hadits ini hasan shahih. Sedang menurut Syaikh Al Albani, hadits ini shahih).
Mungkin sudah banyak orang atau komunitas yang sudah merencanakan pembagian takjil sejak persiapan puasa. Tapi yang membuat konsep berbagi takjil sekaligus melakukan terobosan budaya tentunya unik dan istimewa.
Dikutip dari video akun madiuntoday di Facebook , kemarin di Madiun(25/3/3024), diadakan pembagian takjil gratis di jalan Pahlawan Kota Madiun.
Pembagian takjil gratis ini dilakukan oleh keluarga besar Alumni SMP 3 Madiun.
Pembagian takjil gratis ini dilakukan oleh alumni SMPN 3 Kota Madiun dengan mengenakan ragam baju adat kebaya, memakai sarung, selendang dan udeng, sampai kostum dengan tutup kepala berhiaskan bulu-bulu burung yang cantik.
Kegiatan ini, di samping melestarikan kebudayaan dengan mengenakan baju adat yang menggambarkan keanekaragaman kebudayaan Nusantara, khususnya baju adat, juga memberi teladan untuk berbagi.
Terobosan kebudayaan sekaligus menjalankan perintah agama dan berlomba-lomba mengajak dan melakukan kebaikan.
Dilansir dari video yang diunggah madiuntoday di Facebook, Menurut Pak Edi Siswanto, Ketua Panitia Pembagian takjil, kegiatan ini bertujuan berbagi makanan berbuka pada masyarakat.
"Jadi kami memang memunculkan kearifan lokal. Jadi kami ada beberapa model, sehingga publik tahu bahwa kami berbeda-beda tapi prinsip nya satu. Bhinneka tunggal Ika."
Selanjutnya Pak Edi juga menyebutkan ada sekitar 700 makanan takjil yang dibagikan, yang terdiri dari minuman, roti, donat, nasi bungkus juga nasi bakar.
Lebih jauh Pak Edi juga berharap adanya sinergi antara senior dan Junior yang tidak ada bedanya. Sehingga ke depannya, adalah saudara dan keluarga yang sama-sama dilahirkan dari SMP negeri 3 Kota Madiun.
Acara berbagi takjil dengan keunikan seperti ini tentunya di samping menjadi angin segar juga bisa menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Kota Madiun khususnya dan semua warga masyarakat di Indonesia.
Terobosan budaya dengan mengenakan aneka ragam baju adat juga bisa mengedukasi generasi muda untuk mencintai budaya sendiri.
Selamat menjalankan ibadah puasa ramadan, semoga para alumni SMPN 3 Kota Madiun mendapat pahala dan berkah selalu atas amal kebaikannya.
Terima kasih juga pada madiuntoday.id yang selalu berbagi konten positif dan inspiratif.
Referensi:
https://www.instagram.com/reel/C475K83vLSV/?igsh=emxhaGszeTY5OXFo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H