Pembagian takjil gratis ini dilakukan oleh alumni SMPN 3 Kota Madiun dengan mengenakan ragam baju adat kebaya, memakai sarung, selendang dan udeng, Â sampai kostum dengan tutup kepala berhiaskan bulu-bulu burung yang cantik.
Kegiatan ini, di samping melestarikan kebudayaan dengan mengenakan baju adat yang menggambarkan keanekaragaman kebudayaan Nusantara, khususnya baju adat, juga memberi teladan untuk berbagi.
Terobosan kebudayaan sekaligus menjalankan perintah agama dan berlomba-lomba mengajak dan melakukan kebaikan.
Dilansir dari video yang diunggah madiuntoday di Facebook, Menurut Pak Edi Siswanto, Ketua Panitia Pembagian takjil, kegiatan ini bertujuan berbagi makanan berbuka pada masyarakat.
"Jadi kami memang memunculkan kearifan lokal. Jadi kami ada beberapa model, sehingga publik tahu bahwa kami berbeda-beda tapi prinsip nya satu. Bhinneka tunggal Ika."
Selanjutnya Pak Edi juga menyebutkan ada sekitar 700 makanan takjil yang dibagikan, yang terdiri dari minuman, roti, donat, nasi bungkus juga nasi bakar.
Lebih jauh Pak Edi juga berharap adanya sinergi antara senior dan Junior yang tidak ada bedanya. Sehingga ke depannya, adalah saudara dan keluarga yang sama-sama dilahirkan dari SMP negeri 3 Kota Madiun.