"Wuih, menjahit sendiri? Keren!" Kata saya. Kerudungnya cantik-cantik, jahitannya halus dan kainnya lembut. Saya ikut mengorat-arit kerudung.Â
"Ini diskon, lho Bu. Harga normal nya 50 ribu, yang ini. Tapi saya jual 30 ribu!"
Saya ikut melihat -lihat saja, karena dari rumah tadi niatnya beli sembako. Tidak ada niat membeli kerudung. Suka saja melihat-lihat kerudung cantik bersama ibu-ibu yang lain.
"Eh, Bu Pri!" Mama Adit menyapa saya. Beliau juga salah satu aktivis NU. Sekaligus Ibu dari Mas Adit, teman anak-anak saya
"Panjenengan komandannya ya, Bu?" Tanya saya pada Mama Adit.
"Bukan. Ini yang menyelenggarakan Fatayat NU. Organisasi perempuan NU yang usianya 20-45 tahun. Kalau saya sih sudah kelewat umur. Hehehe...
"Samalah. Saya juga sudah kelewat umur, "saya ikut tertawa.
"Ini, sembako nya disediakan Fatayat,Bu?" Tanya saya pada mama Adit.
"Tidak, Bu. Barang yang dijual disediakan secara mandiri. Tapi diprakarsai Fatayat!" Jawab Mama Adit.
"Kalau gula pasir, saya yang menyediakan, dipinjami dulu, nanti kalau sudah laku terjual, baru dikembalikan!" Lanjut mama Adit.