"Ini baru datang tadi malam dari Pacitan, lho Bu!"Lanjutnya lagi.
"Masih baru, dong!" Saya mencolek sedikit, terlihat dagingnya masih putih dan teksturnya empuk. Seperti nya memang masih baru dan dipanggang saat masih segar.
"Murah!" Dalam hati saya berkata. Cumi yang paling kecil itu, waktu saya ke Pacitan harganya malah sekitar 40 ribu. Itupun waktu saya masak di rumah tekstur nya alot. Menandakan kalau sudah tidak segar, atau sudah dipanggang ulang berkali-kali.
"Beli yang paling kecil saja, Mbak!"Â
Saya meminta sotongnya dibungkus. Sotong ini mirip cumi, dan biasanya berukuran besar. Bentuk tubuhnya bulat dan agak pendek, berbeda dengan cumi yang tubuhnya lebih panjang dan berbentuk belah ketupat.
Kemarin, sotong raksasa itu sudah saya eksekusi. Saya tumis saja dengan banyak sayuran kaya serat. Biar kolesterolnya bisa diimbangi, dan tidak membuat perut buncit.
Tapi ternyata, tumis sotongnya ngehabisin nasi. Sama saja bikin perut buncit. Hiks...
Kalau ada yang ingin menumis sotong juga, saya bagikan resepnya. Kalau beli di restoran, harganya di atas 50 ribu.Â
Bisa 70, 80, bahkan 99 ribu. Kalau masak sendiri,harga sotong panggang nya 25 ribu. Anggap saja kelengkapan memasaknya 10 ribu. Tidak sampai 50 ribu, kan?
Bisa makan mewah dengan budget murah. Membuat kondisi finansial sehat saat Ramadan.
Tapi kalau cuma sesekali mengonsumsi sotong nggak papa kan. Masak membuat perut buncit, sih?Â
Sekarang sekali, kemarin sekali, besok sekali. Eh... enggak ya. Pokoknya dikonsumsi secukupnya.