Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Mengintip Produksi Sari Melon dan Pengelolaan Limbah di Poktan Berkah

19 Maret 2024   22:42 Diperbarui: 23 Maret 2024   14:42 3545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapak kelompok tani hortikultura berkah tani di Utara balai desa Krandegan, selatan lapangan (dokpri)

Berawal dari postingan Pak Giri Puji di  grup WAG RT 11, tentang sari melon yang diproduksi kelompok tani Berkah Tani Desa Krandegan, Kebonsari Madiun, saya sore ini menuju ke TKP. Mencari takjil puasa ramadan, sekaligus penasaran ingin mencicipi sari melon untuk berbuka nanti.

Awalnya saya hanya penasaran dengan selai melon dan sari melon yang ditawarkan dengan harga relatif murah.

Tempatnya sangat mudah ditemukan karena lapaknya di pinggir jalan selatan lapangan desa Krandegan. Apalagi tulisannya terlihat jelas 

Selain melon, sari melon, dan produk dari anggota kelompok tani Berkah tani desa Krandegan, Kebonsari Madiun (dokpri)
Selain melon, sari melon, dan produk dari anggota kelompok tani Berkah tani desa Krandegan, Kebonsari Madiun (dokpri)

"Ini dari melon asli, ya Pak?" Tanya saya pada salah satu anggota kelompok tani yang menunggui lapak. Pak Bagyo. Sari melon ini baru diproduksi saat memasuki bulan ramadan, saat panen raya. 

"Iya,Bu. Itu diproduksi dari hasil panen melon  milik kami yang melimpah di bulan ramadan ini" jawab Pak Bagyo.

"Menyiasati produk yang melimpah ya,Pak? Kalau buah melonnya per buah berapa?"

"Saya kurang tahu,Bu. Coba tanya ibu-ibu yang duduk di depan gedung itu. Itu pabriknya, di situ Bu!"

"Lho, ini produksi nya di gedung ini?"

"Iya,Bu. Langsung ke situ saja!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun