6. Setelah kebutuhan pokok standar terpenuhi, kita bisa sedikit bersenang-senang dengan memanjakan diri membeli yang kita suka jika masih ada anggaran lebih.
Tapi jika malah kurang, maka kita bisa meninjau ulang anggaran yang sudah dibuat, dengan mengadakan penghematan pada kebutuhan yang tidak mutlak.
Dalam beberapa kasus, biasanya saat memasuki bulan ramadan, kesehatan finansial justru lebih baik. Hal ini karena :
1. Anggaran konsumsi bisa ditekan, sebab kebutuhan makan yang biasanya 3 x sehari, menjadi 2 x sehari. Waktu pun terbatas, sehingga lebih sedikit makanan yang dikonsumsi.
Tapi terkadang, kita terjebak euforia untuk menyediakan makanan berbuka dan sahur yang lengkap dan istimewa.
Ini yang membuat kebutuhan finansial untuk ramadan melonjak.
2. Saat Ramadan biasanya diadakan buka bersama. Tentunya ini menjadi penghematan tersendiri. Meski begitu, kita juga akan mendapat giliran menyediakan makanan berbuka juga, jadi bisa dikatakan tidak terlalu berpengaruh pada anggaran finansial.
3. Saat ramadan, kita lebih banyak menahan nafsu dan keinginan, jadi aktivitas belanja dan konsumtif cenderung menurun, yang bisa menjaga kestabilan finansial.
Bagaimana dengan kondisi finansial pembaca dan kompasianer, apakah sudah sehat, atau perlu perombakan dan operasi anggaran agar finansial segar bugar?
Selamat menjalankan puasa dengan anggaran yang menyehatkan kondisi finansial.
Salam...
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article