Ada keasyikan tersendiri saat meracik dan membungkus pelangan(nasi jotos, nadi bungkus).Â
Nasi pelangan ini biasanya terdiri  dari orek tempe, mie goreng, dan lauk. Lauknya bisa apa saja. Telur, ayam, ikan, atau daging.
Kali ini saya memilih lauk telur yang paling mudah. Tinggal  dibalado bersama tahu. Empuk semua dan tidak ada tulangnya pastinya. Hihihi..
 Nasinyapun porsi anak-anak, jadi secukupnya saja.
Tapi ternyata setelah dibungkus tetap jadi bungkusan besar juga, mungkin karena sayur dan lauknya lebih banyak dari nasinya. Hihihi ..
Tidak juga, ya. Porsi normal lah.
Membungkus pelangan bagi saya merupakan seni tersendiri. Pernah saya membantu mengemas nasi bungkus dan air minumnya untuk keperluan pengajian yang membuat saya ngakak karena membungkusnya nggak karu-karuan.
 Pokoknya lihat bungkusannya saya langsung ngakak, tidak perlu dijelaskan. Hahaha...
Beruntung di internet banyak tutorial membungkus nasi dengan penuh kreatifitas. Tapi saya pilih membungkus pelangan yang original, dengan lancip di atasnya, sebab simbol segitiga lancip ini mengandung makna tersendiri seperti kubah masjid.
Simbol tujuan manusia kepada Tuhan yang paling tinggi, Allah SWT.