Meski begitu, ternyata antusias pembeli cukup tinggi. Kebetulan saya melewati lokasi swalayan dan mampir pada pagi hari, ternyata di kasir sudah antri.
2. Membeli Beras Bulog dengan harga Miring.
Kebetulan, sekitar 100 m dari rumah saya juga ada swalayan yang biasa menyediakan beras Bulog dengan harga 54.500 rupiah per kemasan 5 kilogram. Berarti perkilogram nya hanya 10.900 rupiah. Murah sekali, kan dibanding harga beras normal sekitar 16 ribu per kg?
Tapi beras ini tidak selalu tersedia, tergantung persediaan saja. Pembelian pun dibatasi hanya 1 kemasan 5 kg per orang.
Sore itu saya iseng saja, ternyata masih tersisa 1 kemasan 5 kg. Langsung saja saya ambil.
"Bu, sekarang kalau mau membeli beras Bulog yang itu ada syaratnya, Bu!" Kata karyawan swalayan saat saya membopong kemasan beras yang tersisa ke kasir.
"Syaratnya apa, Mas? KTP dan KK?" Tanya saya sambil mengembalikan kemasan beras yang sudah sempat saya bopong. Malu-maluin ya, hihihi..
"Bukan, Bu! Tapi harus belanja produk lain seharga minimal 50 ribu!" Jawabnya.
"Oh, begitu?" Hemmm... kebetulan saya belum belanja bulanan. Sekalian belanja saja kalau gitu, meski sebenarnya keinginan saya untuk beli beras murah sudah hilang.
Akhirnya saya belanja di sini. Sabun cair, sabun cuci, gula, obat-obatan, batere jam, dan kebutuhan lainnya. Yang tentunya lebih dari 50.000 rupiah. Itu juga pilih yang promo-promo murah. Duh... emak-emak banget. Akhirnya kebeli juga tuh beras Bulog murah SPHP. Bisa buat koleksi. Eh...bercanda.
3. Untuk warga Madiun Kota bisa belanja di Wartek kota Madiun.
Beruntung untuk warga kota Madiun, sebab sejak harga melambung, di Kota Madiun diadakan Wartek, warung tekan inflasi yang menyediakan sembako murah.