Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Happy Camp CVI Jatim di Bumi Perkemahan Kandangan Disambut Hujan Lebat

3 Maret 2024   16:35 Diperbarui: 4 Maret 2024   10:31 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujan sangat lebat seperti dicurahkan dari langit, mencipta suasana gelap dan dingin(dokpri)

Pernah dengar Camper Van? Bagaimana kalau modifikasi kendaraan dilakukan tanpa kena semprit polisi?

Modifikasi  kendaraan agar bisa dijadikan sebagai tempat berkemah, tentunya unik dan menarik.

Di happy camp yang diselenggarakan oleh Camper Van Indonesia (CVI) Jawa Timur ini banyak kreativitas peserta yang melakukan modifikasi kendaraan agar nyaman dijadikan tempat berkemah sekaligus.

Bentuk maupun penataannya yang unik, menarik untuk dicermati dan diamati.

Camper Van. Modifikasi kendaraan agar nyaman dijadikan tempat berkemah (dokpri)
Camper Van. Modifikasi kendaraan agar nyaman dijadikan tempat berkemah (dokpri)

Mungkin belum banyak yang tahu tentang Camper van. Kami datang ke sini atas ajakan teman ayah di Biologi Natural Club (BNC), Pak Mulyadi HP yang biasa kami panggil Mas Mul.

Mas Mul mengajak kami bergabung dalam acara kopdar happy camp Camper Van Indonesia (CVI) di Kandangan , Kare, Kabupaten Madiun.

Medan yang kami lewati lumayan aduhai, beruntung Mas Hendrik sudah biasa menyetir, jadi kita tetap merasa nyaman.

Sampai di lokasi, sekitar pukul 15.07 disambut hujan lebat. Sangat lebat, sehingga kalau ingin mengajak bicara harus berteriak.

Hujan seperti dicurahkan dari langit. Suaranya gemuruh mendominasi suara. Hanya suara hujan yang begitu deras dan keras.

Hujan sangat lebat seperti dicurahkan dari langit, mencipta suasana gelap dan dingin(dokpri)
Hujan sangat lebat seperti dicurahkan dari langit, mencipta suasana gelap dan dingin(dokpri)

Sambil beradaptasi dengan suasana, kami masuk ke aula yang sangat luas. Ayah mengajak ngopi dulu di kedai kopi yang terdapat di dalam aula.

Harum aroma kopi sungguh menggoda. Menguar dalam derasnya hujan yang tak kunjung reda.

Saya tidak biasa menikmati kopi hitam tapi suka aroma kopi. Kali ini saya betul-betul tergoda. Aroma kopi asli yang begitu kental mendekap erat dan memaksa saya untuk ikut memesan.

Kopi Kandangan, kopi asli yang aromanya begitu harum dan kental telah membiusku(dokpri)
Kopi Kandangan, kopi asli yang aromanya begitu harum dan kental telah membiusku(dokpri)
Wow... citarasanya tidak berbeda jauh dari aroma yang menguar, menggelitik genit dan membuat terpesona.

Citarasa kopi asli pegunungan yang begitu natural dan memukau. Sementara orkestra hujan semakin riuh menimpa atap gedung.

Mas Hendrik membawa teh rempah yang cocok untuk menghangatkan badan di saat hujan seperti ini. Apalagi lokasi bumi perkemahan ini cukup tinggi, tak heran jika hawa dingin mulai mencubit kulit.

Habis setengah gelas menikmati kopi Kandangan yang nasgitel, saya menambahkan teh celup rempah yang dibawa Mas Hendrik.

 Kali ini ada sensasi pedas aroma rempah yang ciamik. Sungguh perpaduan citarasa yang unik dan eksotik. Membuat saya mengantuk sambil menahan hawa dingin yang semakin gencar menyerang. Eh...

Bukan mengantuk ya, harusnya malah melek, hihihi..

Kopi Kandangan dan teh rempah yang berpadu eksotik dalam dinginnya hawa pegunungan di bumi perkemahan Kandangan(dokpri)
Kopi Kandangan dan teh rempah yang berpadu eksotik dalam dinginnya hawa pegunungan di bumi perkemahan Kandangan(dokpri)
Hujan mulai reda, sementara Mas Mul belum tiba dari Kediri. Kami masih menanti, sebab selain Mas Mul, tidak ada peserta happy camp CVI yang kami kenal.

Kami juga tidak diberi rundown acara, sehingga tidak paham sama sekali.

Hujan nyaris reda,berganti suara nyanyian mengudara.

Peserta happy camp CVI semakin banyak yang datang. Sebagian ngecamp di lapangan dengan modifikasi kendaraan, tapi banyak juga yang mendirikan tenda di dalam aula karena lapangan bumi perkemahan banjir dan becek.

Banyak yang ngecamp di aula karena hujan deras bagaimana tercurah dari langit(dokpri)
Banyak yang ngecamp di aula karena hujan deras bagaimana tercurah dari langit(dokpri)

Tapi tak lama hujan lebat kembali tercurah dari langit. Seolah malaikat pembagi Rizki tak henti-hentinya mencurahkan Rizki berlimpah untuk para peserta happy camp di Bumi Perkemahan Kandangan.

Saat hujan reda kami mengambil tenda dan kami dirikan di aula, karena mobil kami belum disetting sebagai Camper Van.

Mendirikan tenda di aula yang luas bersama keluarga Mas Hendrik (dokpri)
Mendirikan tenda di aula yang luas bersama keluarga Mas Hendrik (dokpri)

Lalu, hadiah doorprize apa saja yang dibagikan pada para peserta?

Kita ikuti nanti malam sehabis Isya' ya. Sekarang waktunya menunaikan shalat Maghrib dulu.

Salam.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun