Potongan daging cukup besar, tak sabar untuk segera digigit dan dikunyah. Tapi sabar dulu, kita amati penampakannya dulu.
Dari atas kita bisa menyaksikan topingnya. Kol yang diiris kecil, bawang India yang diiris tipis, dan sepotong tomat yang semua disajikan mentah menambah kecantikan penampilan sate Pak Santoso.
Satu porsi terdiri dari 10 tusuk. Kuraih setusuk sate dan kuicip. Wow...wow...wow...maknyus!!!
Satenya empuk, jusi, lembut dan lezat pastinya. Rekomended banget pokoknya. Sate termaknyus yang pernah saya nikmati.
Kita sisihkan sebentar satenya. Kita beralih ke gulenya.
Gulenya diletakkan di satu sisi piring, sehingga kuahnya yang melimpah bisa terlihat jelas. Penyajian yang unik.
Gule berkuah kuning ini tidak pedas. Aroma rempahnya juga tidak terlalu kuat. Topingnya ada irisan kol, bawang India, dan irisan tipis daun jeruk.
Isinya jeroan dan tetelan. Lumayanlah, karena ada sate, kita mungkin lebih butuh kuahnya, sementara dagingnya dari sate.Â
Singkatnya, perpaduan gule dan sate ini cukup harmonis dan matching.
Rasanya blended dan lezat. Sudah ya, saya ingin menikmati sate dan gule ini dengan mindful Eating. Jadi butuh konsentrasi dan fokus. Tentunya tujuan tidak tercapai kalau saya sambil mengulas. Jadi mohon ijin untuk menikmati sepenuh hati, hihihi...