Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Singgah di Kampung Budha dan Situs Watu Dukun Ponorogo

28 Februari 2024   13:59 Diperbarui: 28 Februari 2024   16:25 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situs Watu dukun, desa Pagerukir, Sampung, Ponorogo (dokpri)

 Meski sudah berusia sekitar 90 tahun, beliau masih sehat dan bugar dan masih suka mencari rumput ke sawah dan ladang meski sudah dilarang. 

Kalau tidak beraktivitas, justru badan sakit semua. Begitu kata beliau seperti ditirukan oleh Bu Wandi.

Mereka sangat ramah menerima kedatangan kami. Bahkan Bu Wandi berbaik hati membuat kopi, teh dan menyuguhkan rempeyek untuk kami.

"Kalau ingin buka internet, password nya 1234####," Bu Wandi berbagi password wifi di rumahnya. 

Mungkin internet cepat bukan barang mewah di Ponorogo. Tapi seperti suguhan dan keramah tamahan warga.

 Luar biasa. Ponorogo hebat. Sangat mudah mendapatkan internet cepat di wilayah ini.

Ternyata benar, di sini bukan kampung Hindu, tapi kampung Budha. Tapi biasa disebut Budha syiwa, sehingga mungkin ada yang menafsirkannya sebagai Hindu.

Obrolan terasa nyaman dan menarik. Ternyata Bu Wandi adalah dosen sebuah Sekolah Tinggi Teologi di Wonogiri. Beliau sedang menempuh S3 di Bali. Tapi hari ini sedang libur.

Sedang Pak Wandi juga menjadi dosen tamu di IAIN Ponorogo untuk Pengetahuan Agama Budha.

Menurut Pak Wandi, Agama Budha mulai masuk ke Dusun Sodhong, Desa Pagerukir sejak tahun 1815.

Mereka berafiliasi dengan umat Budha Wirosumeto,dari  Jogjakarta.

Sedang agama Budha yang dibawa Pangeran Siddharta Gautama sendiri tersebar di wilayah Srilangka, Thailand dan Nepal.

Kehidupan umat Budha di Desa Pagerukir sangat harmonis dengan penduduk sekitar yang menganut agama lain.

Bahkan setiap kali ada program pengabdian masyarakat dari beberapa perguruan tinggi, rumah Pak Wandi menjadi pos yang ramah dan terbuka 24 jam bagi mereka.

Umat Budha yang berjumlah sekitar 150 orang dari 844 jumlah penduduk juga bisa hidup harmonis, saling menghargai dan tolong menolong dengan warga sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun