Dalam rangka menekan inflasi daerah, kita menyediakan pangan dengan harga murah yang terjangkau oleh masyarakat (Sumini- Kabid ketahanan pangan pemkot Madiun)
Sudah sepekan lebih harga beras dan sembako mengalami kenaikan signifikan yang cukup merepotkan masyarakat.
Harga beras mencapai 15 ribu per kilogram, bahkan lebih. Kondisi seperti ini membuat Pemkot Madiun merancang program untuk menekan inflasi yang dinamai Warung Tekan Inflasi (Wartek) keliling.
Dalam program Wartek keliling ini antara lain dijual beras, minyak, gula, telur, cabe, bawang putih dan bermacam sayuran.
Menurut Ibu Sumini, Kabid Ketahanan pangan pemkot Madiun, program ini akan dilaksanakan sebulan sekali, dan dalam setahun akan dilakukan 20 kali dengan tempat yang berbeda-beda, dalam wilayah Pemkot Madiun.
Harga beras dalam program Wartek ini ada selisih dengan harga umum di pasaran.
Jika di.pasar harga beras sekitar 15 ribu/kg, untuk beras SPHP ini 10.900 rupiah/kg.Â
Dijual dengan harga 51.000 rupiah untuk kemasan 5 kg.
Kuota yang tersedia,per hari 1 ton, dan setiap warga boleh membeli maksimal 5 kg beras.
Sedang untuk telur dijual 27 ribu/kg, dan minyak goreng 15 ribu/kg.
Program ini mendapat antusias warga dan apresiasi. Mereka rata-rata merasa terbantu dengan adanya program Wartek ini.
"Alhamdulillah merasa terbantu, meringankan beban warga yang ekonominya di bawah standar dengan harga terjangkau"
 (Beta, warga masyarakat)
Warga rela antri karena dilayani dengan cepat, sehingga rata-rata merasa puas dan terbantu dengan adanya program Wartek ini.
Mereka berharap ke depannya program ini tetap dilaksanakan berkelanjutan untuk membantu perekonomian masyarakat.
Dikutip dari Instagram Madiuntoday.id,Â
Program Wartek keliling Pemkot Madiun ini, hanya diperuntukkan bagi warga sesuai lokasi sasaran. Masyarakat umum tidak bisa ikut membeli di lokasi wartek.
Masyarakat umum yang ingin membeli, bisa membeli di Wartek lain sesuai sasaran atau di warung tradisional.
Untuk pengawasan, penjualan di Wartek keliling ini menggunakan aplikasi.
Setiap warga yang membeli harus menunjukkan KTP.
KTP yang sama baru bisa membeli lagi setelah 3-4 hari ke depan.Â
Berbeda dengan Wartek di Madiun yang berjalan lancar, stok beras SPHP di Kabupaten Magetan justru terlambat dan langka.
Dikutip dari jawapos.radarmadiun, menurut pimca Bulog Ponorogo, Aan Sugiarto menyatakan, langkanya beras SPHP bukan karena stok beras minim, tapi karena jumlah kemasannya yang terbatas.
Referensi:Â
https://www.instagram.com/p/C3nNgw7tJ5r/?igsh=dmY5eHNzdzl3Ymts
https://www.instagram.com/p/C3ky12RhdhQ/?igsh=bmo5Zm5xNnl2bWI3
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI