Untuk meringankan beban keluarga korban, mengingat korban adalah tulang punggung keluarga, Walikota Madiun, Bapak Maidi yang datang ke rumah duka untuk berbela sungkawa, , secara simbolis menyerahkan asuransi JKK-JKM sebesar 271 juta rupiah kepada keluarga korban alm.Sugiono.
Masing-masing Masing asuransi JKK-JKM sebesar 127.130.368 ribu rupiah, dan beasiswa untuk 2 orang anak sebesar 144 juta rupiah.
Dikutip dari Madiuntoday.id:Â
Seluruh satlinmas, KPPS, dan seluruh petugas yang terlibat dalam pelaksanaan pemilu 2024 memang telah tercover BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan.Â
BPJS ketenagakerjaan yang diikuti meliputi program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Menurut Walikota Madiun, Bapak Dr. Maidi, "Hari ini Madiun berduka atas meninggalnya salah satu petugas pelaksanaan pemilu yang bertugas sebagai satlinmas. Tapi Alhamdulillah, semua satlinmas telah diikutsertakan pada program BPJS kesehatan, asuransi kecelakaan kerja, maupun kematian."
Pak Walkot juga menyatakan, sebenarnya semua tenaga kesehatan telah siap siaga termasuk ambulan juga sudah disediakan.
"Semua yang merasa sakit dan tidak enak badan harus segera lapor agar bisa segera dilakukan tindakan preventif."
Bahkan warga Kota Madiun yang melakukan kegiatan sehari-hari juga sudah diasuransikan.
Sementara Bapak Sugiono, satlinmas yang meninggal saat pelaksanaan pemilu 2024(14/2) sebelumnya tidak pernah mengeluh apa-apa.Â
Bahkan sudah sejak Selasa malam(13/2), beliau sudah ikut bertugas menjaga dan membersihkan TPS.
Dan Rabu paginya (14)2) ikut mengambil logistik pemilu 2024 dari kelurahan ke TPS.
Tapi siangnya, usai makan siang dan siap dilakukan proses penghitungan suara, beliau tiba-tiba ambruk dan pingsan.Â
Setelah dilarikan ke RS Sogaten dan dicek setelah sampai di RS, ternyata beliau sudah meninggal.