Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Anti Golput dengan Reward Roti Gembong Gamon Mewarnai Pemilu di Dolopo, Madiun

14 Februari 2024   10:14 Diperbarui: 14 Februari 2024   21:15 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 14 Februari adalah perhelatan besar bangsa Indonesia untuk memilih para wakil dan capres cawapres nya.

Disinyalir, pemilih golput pada setiap pemilu masih mewarnai perhelatan pemilu setiap 5 tahun sekali.

Suasana di TPS dusun Buluh Krandegan Kebonsari Madiun (dokpri)
Suasana di TPS dusun Buluh Krandegan Kebonsari Madiun (dokpri)

Suasana di TPS 1 dusun Mbuluh, Krandegan, Kebonsari cukup ramai dan antri,karena pencoblosan memakan waktu cukup lama. Aku datang sekitar pukul 09.00 dan mendapat nomor urut 100.

Suasana di TPS diwarnai antrian (dokpri)
Suasana di TPS diwarnai antrian (dokpri)

Ada yang datang belakangan, didahulukan. Mungkin juknisnya begitu karena lansia, atau kolusipun masih terjadi saat pelaksanaan pemilu, saya kurang tahu.

Sudah hampir satu jam, saya masih harus menunggu. Berbeda dengan pemilu 5 tahun yang lalu, pencoblosan cepat dan lancar.

Entah karena yang harus dicoblos banyak, atau karena kerja panitia yang lamban. Kurang jelas.

Masih antri dan antri serta menunggu(dokpri)
Masih antri dan antri serta menunggu(dokpri)

Daripada menunggu begitu lama, saya memilih pergi dulu, semoga nanti siang masih ada waktu.

Lagian ini ada topil reportase pemilu 2024. Kalau terlalu lama menunggu, bisa kehilangan banyak momen penting. Sayang kan?

Saya menuju ke arah Dolopo. Di sini ada pembagian sekotak roti gratis bagi pemilih yang telah mencoblos, dan jarinya sudah terkena tinta pemilu 2024.

Selain itu semua pengantri harus membawa KTP sebagai identitas diri.

Siap ikut antri roti gratis ya,Bu. Hehehe (dokpri)
Siap ikut antri roti gratis ya,Bu. Hehehe (dokpri)

"KTPku tertinggal," kata salah satu ibu-ibu yang menghentikan  motornya di sekitar outlet roti.

"Harus pakai KTP, kalau nggak pakai KTP nggak boleh!"

"Ya sudah, pulang saja!"

Saya lihat antrian masih membludak. Saya tidak ikut antri, karena saya belum mencoblos.

Antrian untuk mendapatkan roti gratis di Dolopo masih membludak (dokpri)
Antrian untuk mendapatkan roti gratis di Dolopo masih membludak (dokpri)

Saya langsung masuk dan mendekati karyawan toko roti yang sedang melayani antrian.

"Mbak, ini sudah sampai di antrian beberapa?"

Tanya saya 

"Tadi pagi, 300 kotak sudah habis Bu. Ini mulai antri lagi, kuotanya masih ada 200.

Rencananya yang dibagikan 500 kotak.

Dalam pengumuman akan dibagikan 1500 kotak. Tapi yang tersedia baru 500 kotak (dokpri)
Dalam pengumuman akan dibagikan 1500 kotak. Tapi yang tersedia baru 500 kotak (dokpri)

"O, ya sudah. Terima kasih, Mbak.!"

Antrian masih panjang, dan pengantri masih terus berdatangan.

Menurut anda, apakah pembagian roti gratis ini masih akan mencukupi?

Terlepas dari kebagian roti atau tidak, yang penting semua warga negara telah melaksanakan haknya, memberikan hak pilih pada pemimpin dan para wakilnya pada pemilu 2024 ini.

Jam 11.33 saya melihat situasi terakhir di gembong gamon Dolopo.

Ternyata masih ada antrian.

Saya langsung ikut antri.

"Habis,Bu!" Itu batasnya depan panjenengan!" Katanya.

"Hahaha....ya sudah, gpp. Saya cuma mau melihat kondisi terakhir, kok!"

"O, iya. Buat yang tidak kebagian, biar nggak penasaran dan bertanya -tanya, saya bantu tanyakan ke karyawan yang bertugas,ya!"

Habis, ini sudah ada yang ngantri, begitu penjelasan Mbak dan Mas yang sedang bertugas (dokpri)
Habis, ini sudah ada yang ngantri, begitu penjelasan Mbak dan Mas yang sedang bertugas (dokpri)

Jadi, menurut karyawannya, pembagian 1500 kotak itu tidak untuk Dolopo saja, tapi dibagi 3 tempat, yaitu Caruban, Dolopo dan Ponorogo.

Masing-masing:

-Dolopo : 500 kotak roti mini.

-Ponorogo : 100 Kotak roti mini, dan sisanyanya, berarti 900 kotak roti mini dibagikan di 

-caruban.

So, say no to golput, kecuali terpaksa. Hehehe...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun